- Pembantaian Muslim di Burma (Myanmar) memang benar terjadi, penindasan terhadap Muslim yang masih hidup juga memang benar terjadi. Laporan-laporan langsung dari Muslim Arakan bukanlah hoax. Tetapi beberapa foto yang beredar di internet, baik di Facebook, Twitter dan BBM, ternyata palsu baik disengaja atau salah informasi.
Beberapa orang yang tidak bertanggungjawab sengaja mengedit foto dan diberitakan bahwa itu adalah foto kekejaman terhadap Muslim Rohingya. Jika yang menyebarkan adalah Muslim, sebagai sesama Muslim kita akan lantas percaya akan foto demikian. Tapi bisa jadi yang pertama menyebarkan adalah bukan dari kalangan Muslim, bisa jadi ada orang yang sengaja ingin memperkeruh keadaan atau malah ingin memunculkan opini bahwa "pembantaian Muslim di Myanmar itu bohong, sebagaimana fotonya juga bohong".
Berikut ini adalah beberapa gambar yang pernah dan sering beredar yang setelah diselidiki oleh para blogger ternyata hoax:
Untuk mengetahui kebenaran gambar, kita bisa langsung tanyakan kepada mereka yang memiliki koneksi kepada orang-orang di tempat kejadian atau media yang bisa dipercaya. Atau salah satu cara untuk melakukan pengecekan gambar dapat melakukan pencarian di Google Images:
- Masuk ke situs Google Images
- Pada kotak pengisian kata kunci ada icon bergambar kamera, klik icon tersebut maka akan muncul pilihan untuk mengisikan URL gambar atau menguploadnya.
- Masukan URL gambar atau upload gambar yang ingin dicek, tekan enter maka Google akan menampilkan gambar dengan pola yang mirip atau sama persis beserta keterangannya.
Jika kasusnya adalah Muslim yang mengedit dan menyebarkan foto-foto hoax demikian dengan sengaja untuk memperkeruh situasi atau untuk menimbulkan ketegangan dengan umat Buddha secara keseluruhan, maka ini adalah hal yang tidak adil, sebagaimana Allah berfirman dalam Al-Qur'an:
"Wahai orang-orang yang beriman, hendaklah kamu menjadi orang-orang yang selalu menegakkan kebenaran karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum membuatmu tidak berlaku adil. Berbuat adillah karena ia lebih mendekati ketakwaan." (Al Maa'idah: 8)
Namun jika telah terlanjur menyebarkannya disebabkan ketidaktahuan, semoga Allah mengampuni kita.
Sementara jika kasusnya adalah orang-orang skeptik dengan tujuan untuk memunculkan opini negatif atau agar orang-orang tidak yakin tentang pemberitaan penindasan kaum Muslimin Rohingya di Arakan oleh otoritas dan etnis Buddhis, hal tersebut bisa jadi termasuk sifat kemunafikan yang tidak ingin dunia mengetahui penderitaan Muslim Rohingya, semoga Allah memberi hidayah. Wallahu a'lam.
Berita foto dari berbagai sumber
(siraaj/arrahmah.com)
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...