ALEPPO - Pasukan rezim Suriah membombardir Damaskus dan wilayah sekitarnya pada Selasa (2/10/2012) dan mengirim pasukan tambahan ke kota Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, saat tim pengawas mengatakan jumlah korban tewas dari 18 bulan kekerasan di Suriah mencapai angka 31.000.
Serangan terbaru terjadi beberapa jam setelah Sekjen PBB, Ban Ki-moon mendesak Damaskus untuk menunjukkan belas kasihan kepada rakyatnya dan pihak PBB siap untuk kembali ke Suriah untuk menghidupkan upaya mediasi.
Menteri Luar Negeri rezim Suriah menegaskan pada Senin (1/10) bahwa solusi politik akan mungkin jika Barat dan negara-negara Teluk menghentikan dukungan untuk para "pemberontak".
Observatorium HAM melaporkan bombardir terjadi di distrik Harasta dan kota Duma, sebelah timur laut Damaskus serta sejumlah kota lain di luar Damaskus.
Jaringan aktivis dari Komite Koordinasi Lokal mengatakan lebih dari 100 misil dijatuhkan di Zabadani.
Harian resmi al-Baath mengatakan pada Selasa bahwa pasukan pemerintah telah menghancurkan banyak senjata dan menyita sejumlah besar amunisi dan peralatan.
Pada 18 Juli lalu, pejuang Suriah melakukan pemboman besar-besaran di kompleks pemerintahan di Damaskus, membunuh empat petinggi militer termasuk saudara Assad dan menteri pertahanan.
Sejak saat itu pasukan brutal Assad mendorong pejuang Suriah ke pinggiran ibukota. Namun mereka telah kehilangan kendali atas beberapa penyeberangan perbatasan dan berjuang untuk merebut kembali kota Aleppo yang telah menjadi titik fokus pertempuran sejak pertengahan Juli lalu.
Harian pro-rezim, al-Watan melaporkan bahwa pasukan tambahan dikirimkan ke Aleppo. (haninmazaya/arrahmah.com)
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...