Indonesia Bakal Kembalikan Tulang Belulang Tentara Jepang
Indonesia tahun depan merencanakan mengembalikan
sisa-sisa tulang-belulang tentara Jepang yang masih ada di Indonesia.
Demikian diungkapkan Mendikbud Mohammad Nuh khusus kepada Tribunnews.com, Jumat (16/11/2012)siang, usai salat Jumat di Sekolah Republik Indonesia Tokyo (SRIT).
"Pada
pertemuan dengan Menteri Kesehatan Jepang kita memiliki urusan
repatriasi tulang belulang tentara Jepang. Hal ini kita selesaikan
dengan pendekatan kemanusiaan dan mereka sangat berbahagia karena kita
mengambil inisiatif dan kebijakan urusan pengembalian tulang belulang
tersebut tersebut. Mudah-mudahan tahun depan sudah bisa dilaksanakan."
Nuh
ke Jepang dengan berbagai rektor perguruan tinggi di Indonesia untuk
menghadiri konferensi Rektor Indonesia dan Rektor Jepang sebagai bagian
dari memperkuat hubungan kerjasama Indonesia-Jepang. Lalu pada tahun
depan konferensi tersebut akan diselenggarakan pula di Indonesia sebagai
tindak lanjutnya.
"Dalam konferensi akan dibahas mengenai apa
saja target yang bisa diukur, bisa dievaluasi, sehingga tiap tahun bisa
mengevaluasi target tersebu. Apa saja target itu? Antara lain mengenai student mobility.
Mahasiswa Indonesia di Jepang saat ini ada 2.400 orang dan kita mau
lebih banyak lagi. Demikian pula mahasiswa Jepang di Indonesia masih
sangat sedikit, kita berusaha mendorong agar lebih banyak lagi,"
katanya.
Selain hal tersebut akan dilakukan pula twinning program
antara perguruan tinggi tertentu kedua negara. Lalu juga akan dilakukan
penelitian bersama antara kedua lembaga pendidikan tinggi dari dua
negara ini.
"Kerjasama bukan sekadar Indonesia-Jepang saja, tetapi
pada akhirnya nanti juga untuk kepentingan negara ketiga yang lain yang
membutuhkan," katanya, lagi.
Selain bertemu dengan menteri
kesehatan, Nuh juga bertemu mantan Mendikbud Jepang Makiko Tanaka,
mendikbud yang baru bernama Masaharu Nakagawa, dan Menlu Jepang Koichiro
Gemba untuk membicarakan soal kebudayaan di kedua negara.
Nuh
dengan semangat juga mengharapkan para pelajar Indonesia secepatnya
kembali ke Indonesia setelah selesai sekolah agar dapat membangun lebih
baik lagi bangsa dan negara Indonesia di masa mendatang. Paling celaka
di Indonesia adalah selalu terlambat.
"Kita harus genjot SDM
Sampai tahun 2035 agar sukses. Kita selalu terlambat kepada kesadarannya
sendiri. Bayangkan tahun 1995 saat kita pada puncak simbol kemandirian
dengan peluncuran pesawat, salah satu obyek, tetapi kita kini dihabisi
oleh kita sendiri juga, untuk menggugurkan simbol tersebut. Kalau kita
ke mana mana kini banyak yang bicara, ini kan dulu telah kita lakukan,
ini kan dulu telah kita lakukan, ini kan dulu telah kita lakukan. Jadi
kita harus lebih baik lagi di masa mendatang. Kita adalah negara besar
tapi banyak dari kita belum sadar, karena masih terjangkit minority complex. Jadi Indonesia bisa memimpin dunia," katanya, bersemangat.
|
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...