Nakhoda Kapal Asing Dibawa ke Daratan Aceh

Tim medis pelabuhan bersama penumpang kapal membantu mengevakuasi nakhoda kapal kargo MV Sivota berbendera Yunani, Ilias Moraitis (67) saat mendarat di pelabuhan UIee Lheue, Banda Aceh, Sabtu (24/5). Nakhoda kapal itu mendadak sakit ketika dalam pelayaran dari Singapura ke Cina sehingga pihak kapal melakukan panggilan darurat ke daratan Aceh. ANTARA/AMPELSA

BANDA ACEH - Nakhoda kapal kargo MV Sivota berbendera Yunani yang mengalami darurat medis saat dalam pelayaran di jalur internasional dari Singapura tujuan Cina, harus dievakuasi ke daratan Aceh, Sabtu (24/5) subuh. Panggilan darurat dari kapal kargo tersebut diterima pihak Basarnas Banda Aceh pada Jumat (23/5) malam sekitar pukul 23.30 WIB.

Capt Supriadi dari Kantor Basarnas Banda Aceh yang juga Anggota RAPI Aceh (JZ01SAR) menginformasikan, tindak lanjut panggilan darurat tersebut pihaknya langsung berkoordinasi dengan tim di Sabang dan mengarahkan penjemputan dari Sabang yang merupakan titik terdekat dengan kapal tersebut.

Wakil Ketua RAPI Sabang, Addinur Anhar (JZ01MBB), tim yang bergerak untuk menjemput nakhoda kapal asing itu di antaranya dari Karantina Kesehatan Pelabuhan, Adpel, TNI AL, dan agen pelayaran. “Tim bergerak menjelang subuh, sekitar pukul 04.30 WIB namun proses evakuasi agak lama karena alun besar sehingga boat yang digunakan tim harus menunggu agak tenang supaya bisa merapat ke kapal yang berukuran panjang sekitar 292 meter itu,” kata Addinur.

Menurut informasi, proses menurunkan nakhoda kapal ke boat bantuan baru bisa dilakukan sekitar pukul 06.00 WIB dan segera dilarikan ke daratan Sabang. “Pukul 07.00 WIB, nakhoda MV Sivota tiba di RSU Sabang dan segera mendapat penanganan medis,” lapor Addinur dibenarkan Capt Supriadi yang juga nakhoda Kapal SAR yang berpangkalan di Ulee Lheue, Banda Aceh.

Beberapa saat setelah ditangani tim medis RSU Sabang, nakhoda kapal yang bernama Ilias Moraitis (67) dirujuk ke RS Fakinah di Banda Aceh untuk penanganan lanjutan. Hingga tadi malam belum diperoleh konfirmasi bagaimana perkembangan kesehatannya.

Menurut informasi awal yang diterima relawan RAPI, nakhoda kapal tersebut mendadak sakit saat dalam pelayaran yang diduga kritis paru-paru. Akibatnya, proses medivak (medical evakuasi) harus dilakukan ke daratan terdekat dari lintasan pelayaran.(*/nas/trbn)