Satu-satunya tawanan perang dari Amerika Serikat akhirnya dibebaskan
oleh militan Taliban di Afganistan. Namun, pembebasannya tidak gratis.
Dia ditukar dengan lima tahanan Taliban di Guantanamo.
Diberitakan Reuters, Sabtu 31 Mei 2014, Sersan Angkatan Darat Bowe Bergdahl (28 tahun) telah lima tahun dalam sekapan Taliban. Perundingan pembebasannya berlangsung alot, sempat mandek dan hampir putus asa.
Pembebasannya disambut gembira oleh rakyat AS, terutama di kampung halaman Bergdahl di Idaho. Orangtua Bergdahl bersama dengan Presiden Barack Obama berbicara di Gedung Putih mengumumkan pembebasannya.
Ayah Bergdahl selama ini gigih mengupayakan pembebasan anaknya. Termasuk belajar bahasa Pashtun untuk mendekati langsung kelompok Taliban melalui internet.
Bergdahl ditukar dengan lima Taliban yang ditahan di Guantanamo. Menurut seorang tentara khusus AS yang menjemputnya, ada 18 tentara Taliban yang hadir dalam pertukaran di timur Afganistan itu. Bergdahl dalam kondisi baik dan sehat.
Dia saat ini tengah diterbangkan ke Rumah Sakit Landstuhl di Jerman untuk perawatan dan proses adaptasi usai penyanderaan. Sedangkan lima anggota Taliban yang juga mantan pejabat Afghanistan diterbangkan ke Qatar setelah dibebaskan dari Guantanamo.
Kelima anggota Taliban dianggap terlibat dalam pembunuhan kelompok minoritas Syiah di Afganistan antara 1998 hingga 2001. Mereka ditahan di Guantanamo sejak tahun 2002 dan dianggap tahanan "berbahaya" dan "mengancam Amerika Serikat."
Mereka adalah Mohammad Fazl, Khirullah Khairkhwa, Abdul Haq Wasiq, Mullah Norullah Noori dan Mohammad Nabi Omari.
Bergdahl diculik dari pos militernya di Provinsi Paktika pada 30 Juni 2009, selang dua bulan setelah dia ditugaskan di Afganistan. Berbicara di Gedung Putih, Obama mengapresiasi kesuksesan pembebasan Bergdahl.
"Walau Bowe hilang, namun dia tidak pernah dilupakan," kata Obama. Pertukaran tahanan ini dikonfirmasi kebenarannya oleh Taliban.
"Berita ini benar. Setelah melalui beberapa kali perundingan untuk pertukaran tahanan, kami membebaskan tentara AS yang merupakan tamu terhormat kami, ditukar dengan lima komandan kami yang ditahan di Guantanamo sejak 2002," ujar pernyataan komandan senior Taliban. (*pbg)
Diberitakan Reuters, Sabtu 31 Mei 2014, Sersan Angkatan Darat Bowe Bergdahl (28 tahun) telah lima tahun dalam sekapan Taliban. Perundingan pembebasannya berlangsung alot, sempat mandek dan hampir putus asa.
Pembebasannya disambut gembira oleh rakyat AS, terutama di kampung halaman Bergdahl di Idaho. Orangtua Bergdahl bersama dengan Presiden Barack Obama berbicara di Gedung Putih mengumumkan pembebasannya.
Ayah Bergdahl selama ini gigih mengupayakan pembebasan anaknya. Termasuk belajar bahasa Pashtun untuk mendekati langsung kelompok Taliban melalui internet.
Bergdahl ditukar dengan lima Taliban yang ditahan di Guantanamo. Menurut seorang tentara khusus AS yang menjemputnya, ada 18 tentara Taliban yang hadir dalam pertukaran di timur Afganistan itu. Bergdahl dalam kondisi baik dan sehat.
Dia saat ini tengah diterbangkan ke Rumah Sakit Landstuhl di Jerman untuk perawatan dan proses adaptasi usai penyanderaan. Sedangkan lima anggota Taliban yang juga mantan pejabat Afghanistan diterbangkan ke Qatar setelah dibebaskan dari Guantanamo.
Kelima anggota Taliban dianggap terlibat dalam pembunuhan kelompok minoritas Syiah di Afganistan antara 1998 hingga 2001. Mereka ditahan di Guantanamo sejak tahun 2002 dan dianggap tahanan "berbahaya" dan "mengancam Amerika Serikat."
Mereka adalah Mohammad Fazl, Khirullah Khairkhwa, Abdul Haq Wasiq, Mullah Norullah Noori dan Mohammad Nabi Omari.
Bergdahl diculik dari pos militernya di Provinsi Paktika pada 30 Juni 2009, selang dua bulan setelah dia ditugaskan di Afganistan. Berbicara di Gedung Putih, Obama mengapresiasi kesuksesan pembebasan Bergdahl.
"Walau Bowe hilang, namun dia tidak pernah dilupakan," kata Obama. Pertukaran tahanan ini dikonfirmasi kebenarannya oleh Taliban.
"Berita ini benar. Setelah melalui beberapa kali perundingan untuk pertukaran tahanan, kami membebaskan tentara AS yang merupakan tamu terhormat kami, ditukar dengan lima komandan kami yang ditahan di Guantanamo sejak 2002," ujar pernyataan komandan senior Taliban. (*pbg)