Kapal Israel (Foto: Times of Israel) |
YERUSALEM - Israel kabarnya dilanda kekhawatiran bahwa kelompok Hizbullah akan melakukan blokade laut secara de facto dalam konflik berikutnya. Kekhawatiran ini didasari pada fakta bahwa semua produk impor Israel didatangkan melalui laut.
Menurut salah seorang pejabat Israel, serangan yang datang dari kelompok Hizbullah nantinya akan lebih difokuskan untuk melumpuhkan sektor ekonomi Negeri Yahudi itu dengan menembakkan rudal ke kapal-kapal asing.
Saat ini militer Israel pun kabarnya telah bersiap menghadapi serangan rudal dari Hizbullah. Namun, lagi-lagi Israel khawatir bahwa konflik di Bukit Galilee akan berpindah ke lautan lepas.
Selama konflik Israel-Hizbullah dalam Perang Lebanon pada 2006 lalu, Hizbullah sempat meluncurkan dua rudal buatan Iran jenis C-802 ke sebuah kapal dagang asing dan kapal Angkatan Laut (AL) Israel. Serangan itu konon hampir menenggelamkan kapal AL dan menyebabkan 4 pelaut tewas.
"Mungkin pada konflik berikutnya, pemimpin Hizbullah Sheikh Hassan Nasrallah akan menggunakan rudal untuk memblokade Israel secara de facto," ujar salah seorang pejabat AL senior Israel kepada Walla News dan dikutip Times of Israel Senin, (2/7/2012).
AL Israel sendiri kabarnya berspekulasi bahwa rudal akan ditembakkan dari Lebanon untuk menakut-nakuti kapal dagang asing yang ingin memasuki pelabuhan Israel.
"Saya tidak yakin bahwa rakyat Israel seluruhnya tahu bila 99 persen impor ke negara ini datang melalui jalur laut. Ini sangat penting untuk Israel," ujar pejabat AL tersebut.
"Nasrallah memiliki kemampuan untuk meluncurkan rudak ke Haifa Bay atau ke pipa gas karena ia tidak peduli dengan ketentuan perang seperti misalnya aturan perang gerilya. Ia dapat membahayakan warga sipil dan kapal dagang yang melintasi perairan Israel," tambah pejabat yang enggan mengungkap identitasnya ini.
Menurut Komandan AL Israel, serangan Hizbullah ini memiliki konsekuensi yang besar terhadap sektor perekonomian Israel. "Akan ada kemungkinan jika serangan berkonsekuensi menguburkan ekonomi dan meningkatkan signifikansi operasional pada tingkat keamanan nasional. Misi utama kami adalah mengatasi ancaman ini," ujar Komandan AL Israel.
Tidak hanya itu, AL Israel juga khawatir kelompok Hizbullah akan mendapat bantuan persenjataan dari pasukan Suriah. Hal ini nantinya dikhawatirkan akan mempengaruhi keseimbangan kekuatan serta dapat mengancam wilayah perairan Israel.
"Kami mengikuti setiap perkembangan yang terjadi di Suriah bila dibutuhkan kita akan menanggapinya. Kami akan melakukan yang terbaik yang kami bisa lakukan," ujar Komanda AL Israel.(okez)
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...