Pasukan pemerintah Syiah Irak mencoba mendapatkan kembali wilayah wilayah yang terkuasai oleh Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di utara negara itu , dan saat yang sama Amerika Serikat mulai mengumpulkan dan mengadakan pembicaraan dengan negara negara teluk untuk membahas kemenangan ISIS di wilayah tersebut.
Dalam pertempuran di kota Tikrit di utara, pasukan Irak melancarkan serangan udara dengan menggunakan helikopter tempur, salah satunya dijatuhkan mujahidin ISIS yang telah merebut kota-kota di bagian utara, kata kantor berita Reuters.
Saksi mata mengatakan bahwa pertempuran masih berkecamuk di kota Tikrit , kota kelahiran mantan diktator Saddam Hussein, yang ditakhlukan pejuang Islam Sunni dua minggu lalu .
“Helikopter militer Syiah Irak ditembak jatuh saat mereka terbang rendah di atas kota “, sumber keamanan di tempat kejadian mengatakan.
Di ibukota Perancis, Menteri Luar Negeri AS John Kerry bertemu dengan pimpinan negara negara di Timur Tengah untuk mempertimbangkan bagaimana untuk menghadapi gejolak di kawasan itu .
“Langkah dari [ISIS] membuat keprihatinan setiap negara di sini,” kata Kerry pada awal pertemuan yang diadakan di kediaman duta besar AS di Paris.
Dia mengatakan pembicaraan dengan menteri luar negeri dari Yordania, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, pembicaraan menyentuh pada “sejumlah isu kritis” termasuk perundingan tentang program nuklir Iran dan upaya perdamaian yang macet antara Israel dan Palestina.
Menteri Luar Negeri Saudi Saud al-Faisal menyebut diskusi tersebut adalah “penting untuk negara kita.”
“Saya pikir dengan bekerjasama antara negara-negara ini kita dapat mempengaruhi untuk ciptakan situasi yang lebih baik,” kata pejabat Saudi.
Menteri luar negeri Inggris melakukan kunjungan mendadak ke Baghdad dan memperingatkan adanya bahaya dengan perkembangan ISIS .
William Hague mendesak para pihak di Irak untuk bersatu melawan apa yang ia sebut “ancaman fana” dari militan ISIS. Kerry melakukan kunjungan mendadak ke ibukota Irak awal pekan ini untuk mengirimkan pesan yang sama bagi para pemimpin faksi untuk bersatu melawan para militan ISIS.
Wakil presiden Irak meminta parlemen untuk mengadakan sidang istimewa pada minggu depan, untuk mengambil langkah menuju pembentukan pemerintah baru dengan front bersatu untuk menghadapi pemberontakan Sunni .
Peningkatan jumlah pihak yang mengkritik , baik di Irak maupun di luar negeri, meminta PM Maliki untuk mundur, mereka semua mengatakan PM Maliki telah gagal mempromosikan rekonsiliasi nasional .
Pemimpin agama Syiah yang berpengaruh di Irak , Muqtada al-Sadr menyerukan pada Rabu malam untuk membuat pemerintahan persatuan nasional dengan “wajah baru” yang mewakili semua kelompok. Ia juga bersumpah untuk “mengguncang tanah” bila ISIS mengancam untuk masuk ke Baghdad dan kota-kota suci Syiah di bagian selatan. (Arby/Dz)eramuslim