brat ipoh :D

Latest News

Sepakbola Di Mata Para Ulama


Di kalangan para ulama tradisional terutama di tanah Melayu, berkembang satu risalah mengenai sepakbola yang masih dipedomani hingga sekarang. Saya sendiri meragukan keshahehan hadis itu, akan tetapi saya akui, riwayat itu pula telah mempengaruhi cara pandang saya dalam mengapresiasi sepakbola. Secara garis besar, risalah itu berbunyi sebagai berikut:
“Pada masa-masa awal Syiar Islam, seorang sahabat Nabi tertangkap musuh lalu dipenggal kepalanya. Kemudian kepalanya ditendang-tendang seperti bola. Sebagai akibatnya, setiap Nabi melihat permainan sepakbola, beliau selalu teringat peristiwa menyedihkan itu….!”
Saya tidak bisa pastikan apakah permainan sepakbola telah ada pada zaman Nabi Muhammad SAW, sekitar tahun 600 M. Saya juga tidak pernah menemukan risalah ini pada kitab-kitab yang ditulis oleh H. Sulaiman Rasyid atau ulama besar lainnya. Di pesantren-pesantren di Pulau Jawa, jelas tak pernah terdengar karena mereka terbiasa bermain bola, bahkan sepakbola api untuk menunjukkan kesaktiannya. Tampaknya riwayat ini hanya beredar di kalangan masyarakat tradisional pantai timur Sumatera, Riau Kepulauan, Malaysia bagian selatan sampai ke Brunai Darussalam.
Mengapa mengaitkan Brunai Darussalam, karena negara ini tidak antusias dengan sepakbola. Berbeda dengan di Indonesia yang terkaing-kaing hanya dengan membayangkan sanksi FIFA, warga Brunai sama sekali tak peduli. Terserah sanksi FIFA mau dicabut atau ditancapkan kembali, tak ada pengaruhnya. Tak ada urusannya. Sebab semua orang tahu, jika Yang Mulia Raja Brunai berkehendak, beliau dapat memindahkan markas Barca atau MU ke belakang rumahnya!
Jadi memang, sepakbola itu hanyalah permainan. Sebagai permainan, ia lebih dekat dengan kegiatan hiburan, ajang adu keterampilan dan ajang bisnis. Sama saja dengan sirkus, balap mobil, atau orkes dangdut. Kegiatan ini tidak menggambarkan realita kualitas masyarakat maupun tingkat peradabannya. Terlalu banyak hiburan malah bisa bikin orang jatuh miskin, karena lalai menekuni pekerjaan. Sedangkan hiburan terbaik bagi laki-laki adalah memelihara kuda, yang berarti bergiat mencari nafkah.
Pada akhirnya saya harus katakan, bahwa risalah di atas sangatlah relevan, dan mulia adanya!
Salam hormat dan selamat malam!
*****
by kompasiana
no image
  • Open ID Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

komentar anda...

Top