Gerakan Perlawanan Islam Hamas mengecam dan menolak keras permusuhan yang terus dilakukan penjajah Israel di Tepi Barat dengan mencuri tanah Palestina untuk dikukuhkan kepemilikannya untuk para pemukim pendatang Zionis dengan payung dan kemudahan dari otoritas penjajah Israel.
Hal tersebut ditegaskan gerakan Hamas, Selasa (3/7), menyusul langkah Israel yang mulai mendaftar tanah Palestina untuk para pemukim pendatang Zionis di Tepi Barat. “Kami Gerakan Hamas mengecam dan menolak keras permusuhan Israel yang terus dilakukan di Tepi Barat. Kami menilai itu sebagai langkah-langkah yang batil, pencurian terang-terangan dan upaya putus asa untuk memalsukan sejarah yang tertulis dengan darah,” tegas Hamas.
Hamas menambahkan, “Kami gerakan Hamas menegaskan komitmen rakyat kami pada setiap butir tanah kami. Kami serukan rakyat Palestina dan kekuatan-kekuatannya untuk bersatu padu melawan permusuhan tersebut dengan segala sarana yang memungkinkan.”
Dalam konteks terkait, Hamas menilai bahwa pembangunan kuliah militer Israel di tanah bukit Zaitun di al Quds merupakan kejahatan baru Zionis “yang tidak akan berhasil merubah realitas al Quds sebagai ibukota abadi bagi rakyat Palestina.”
Menyusul persetujuan Israel pada rencana pembangunan kuliyah militer di bukit Zaitun, sumber gerakan Hamas menegaskan, “Kami gerakan Hamas memperingatkan penjajah Zionis agar tidak melanjutkan pelaksanaan proyek pembangunan kuliah militer di kota al Quds. Kami tegaskan bahwa rencana penjajah tidak akan berhasil merubah dan menghapus petunjuk sejarah di sana dan al Quds akan tetap sebagai kota Arab Islam dan ibukota abadi bagi Palestina.”
Hamas menambahkan, “Kami memperingatkan penjajah Israel agar tidak melaksanakan rencana jahat ini. Kami serukan rakyat Palestina, Organisasi Kerjsama Islam (OKI), Liga Arab, dan organisasi-organisasi HAM agar bertindak aktif untuk mencegah pelaksanaan proyek kuliah militer di al Quds.” (asw)
info palestina
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...