Gaza-: Ikatan Ulama Palestina mengijinkan mengambil sampel dari jasad mantan Presiden Palestina, almarhum Yaser Arafat untuk investigasi dan menyesuaikannya dengan informasi yang dilansir TV Al-Jazeera mengenai adanya zat radioaktif polonium beracun sebelum wafatnya.
Investigasi Al-Jazeera yang berlangsung selama 9 bulan, mengungkap adanya zat radioaktif polonium dan racun di barang-barang pribadi almarhum Yaser Arafat yang digunakan sebelum wafatnya, hal itu terungkap usai pemeriksaan di laboratorium Swiss.
Dr. Marwan Abu Ras, Ketua Ikatan Ulama menyatakan kepada Quds Press usai adanya tuntutan mengeluarkan jasad Presiden Arafat dari kuburnya, “Saat ini ada keharusan untuk mengeluarkan jenazah Arafat guna mengenatui sebab kematiannya. Sebab kondisi darurat membolehkan sesuatu yang dilarang, dan ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui konspirasi musuh terhadap kita.”
Mengenai pernyataan ini sama dengan fatwa, Abu Ras menyatakan bahwa fatwa resmi membutuhkan pendapat dari komite ulama, namun saya katakan setelah melihat beragam sudut pandang, secara syariat dibolehkan melakukan investigasi masalah ini.
Terkait kondisi serupa, tidak boleh adanya penundaan sebab persoalan ini merupakan bagian dari fase menghadapi konspirasi musuh, kita ingin mengetahui bahwa musuh Palestina berada di belakang semua ini.
Al-Jazeera dalam siaran edisi Selasa malam (3/7) mengungkap investigasi medis secara menyeluruh terkait kematian Presiden Arafat, analisa mengungkap bahwa barang-barang pribadi Arafat, seperti pakaian, sikat gigi dan topinya terdapat zat radioaktif polonium yang sangat beracun.
info palestina
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...