Kursi pertama di dunia yang mengombinasikan desain dengan ilmu neurosains
Seorang dokter asal Amerika Serikat menciptakan kursi diklaim bukan saja bagus untuk postur tubuh tetapi juga bisa membuat yang duduk di atasnya bahagia.
Kursi dengan bentuk aneh karya Patrik Kunzler dari Massachusetts Institute of Technology itu sangat jauh dari standar kursi kerja yang banyak digunakan di dunia.
Tanpa punya sandaran tangan dan punggung, kursi itu terbuat dari dua keping karbon, sama seperti yang digunakan dalam mobil Formula One.
Konsep kursi itu fokus pada gerakan tubuh, membantu membentuk postur tubuh, dan membantu tubuh lebih santai. Selain itu kursi tersebut akan membuat tubuh terasa lebih ringan yang diyakini akan berdampak positif pada kinerja, kreatifitas, serta mood pekerja.
Kursi yang disebut LimbIC yang dihargai Rp.80,47 juta itu kini telah mulai banyak dipesan oleh bukan hanya para pekerja kantoran tetapi juga artis, dokter gigi, dan para dokter.
Ide membuat kursi itu datang di benak Kunzler setelah sebuah penelitian menunjukan bahwa duduk terlalu lama berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan kesehatan mental.
Nama kursi itu sendiri di ambil dari salah satu bagian tubuh manusia di otak, tempat stimulasi emosi, dan dipercaya sebagai kursi pertama di dunia yang mengombinasikan desain dengan ilmu neurosains.
Menurut Kunzler kursi itu bisa mengurangi tekanan dan membantu menutrisi tulang belakang. "Bisa dengan tepat menyeimbangkan kekuatan otot sehingga mengurangi tekanan pada tulang belakang," jelas Kunzler.
"Kursi itu meningkatkan sensasi rasa atas sentuhan dan gerakan, serta membantu Anda meningkatkan keseimbangan," tutup Kunzler.
Seorang dokter asal Amerika Serikat menciptakan kursi diklaim bukan saja bagus untuk postur tubuh tetapi juga bisa membuat yang duduk di atasnya bahagia.
Kursi dengan bentuk aneh karya Patrik Kunzler dari Massachusetts Institute of Technology itu sangat jauh dari standar kursi kerja yang banyak digunakan di dunia.
Tanpa punya sandaran tangan dan punggung, kursi itu terbuat dari dua keping karbon, sama seperti yang digunakan dalam mobil Formula One.
Konsep kursi itu fokus pada gerakan tubuh, membantu membentuk postur tubuh, dan membantu tubuh lebih santai. Selain itu kursi tersebut akan membuat tubuh terasa lebih ringan yang diyakini akan berdampak positif pada kinerja, kreatifitas, serta mood pekerja.
Kursi yang disebut LimbIC yang dihargai Rp.80,47 juta itu kini telah mulai banyak dipesan oleh bukan hanya para pekerja kantoran tetapi juga artis, dokter gigi, dan para dokter.
Ide membuat kursi itu datang di benak Kunzler setelah sebuah penelitian menunjukan bahwa duduk terlalu lama berdampak negatif terhadap kesehatan fisik dan kesehatan mental.
Nama kursi itu sendiri di ambil dari salah satu bagian tubuh manusia di otak, tempat stimulasi emosi, dan dipercaya sebagai kursi pertama di dunia yang mengombinasikan desain dengan ilmu neurosains.
Menurut Kunzler kursi itu bisa mengurangi tekanan dan membantu menutrisi tulang belakang. "Bisa dengan tepat menyeimbangkan kekuatan otot sehingga mengurangi tekanan pada tulang belakang," jelas Kunzler.
"Kursi itu meningkatkan sensasi rasa atas sentuhan dan gerakan, serta membantu Anda meningkatkan keseimbangan," tutup Kunzler.
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...