Tewas gantung diri, mahasiswi tingkat awal ini meninggalkan catatan yang berisi nama dua rekannya, yang antara lain disebut telah menyakitinya di Facebook.
Seorang mahasiswi tahun pertama di Jalandhar, India, ditemukan tewas gantung diri pada sebuah kipas loteng kamar penginapannya, Selasa (14/8) lalu waktu setempat. Seperti dilaporkan Times of India, sebuah catatan bunuh diri lantas ditemukan di kamarnya itu, yang isinya menyebut bahwa dua orang teman sekolahnya telah menghinanya lewat komentar mereka di Facebook.
Raksha Sharma, nama sang mahasiswi, diketahui baru saja mulai menjalani kuliah di jurusan Teknik Komputer di Kampus Politeknik MCM. Sementara kedua teman yang namanya ada dalam catatan bunuh dirinya itu sendiri diketahui baru lulus semester lalu.
Menurut Times of India, Raksha dan kakak perempuannya sudah menjadi yatim-piatu pada tahun 1997 lalu, saat kedua orang tua mereka dibunuh di Jammu, India, oleh kelompok militan yang mengira ayahnya adalah informan polisi. Raksha sendiri, sejak menjadi yatim-piatu harus tinggal di panti asuhan, sampai kemudian dia berkuliah.
Deepak Saini dan Lovepreet Singh adalah nama kedua teman yang dituliskan Raksha di catatan bunuh dirinya itu. Keduanya pun langsung ditangkap polisi keesokan harinya (Rabu). Sebagaimana diberitakan New Delhi TV (NDTV), catatan Raksha menyebutkan bahwa keduanya telah menghinanya di Facebook. Polisi sendiri saat ini masih berusaha menemukan komputer Raksha, selain juga bakal memeriksa akun Facebook sang pelajar malang.
Namun sejauh ini, Deepak dan Luvpreet telah sama-sama membantah bahwa mereka bersalah atas kematian Raksha. Kepada NDTV, Luvpreet mengaku bahwa dia dan Raksha dulunya pernah dekat, namun sudah tak saling bicara lagi sejak beberapa bulan terakhir.
"Saya tak pernah bicara dengannya dalam tiga bulan (terakhir), dan dia bahkan sudah menganggap saya sebagai abang," ujar pemuda berusia 21 tahun itu. "Saya tak tahu kenapa nama saya bisa masuk dalam catatan (bunuh diri)-nya. Tapi saya siap saja untuk menjalani penyelidikan," lanjutnya.
Menurut Times of India pula, meski tanpa sumber yang jelas, Luvpreet diduga sempat merasa gusar ketika Raksha tak mau lagi berkomunikasi dengannya, lantas mulai kerap "menyerang" gadis itu dengan pesan-pesan mengancam.
Sementara itu Deepak, masih berdasarkan laporan NDTV, mengaku jika dirinya belum lama ini memang menuliskan komentar di laman Facebook milik Raksha. Namun menurutnya, saat membalas komentar-komentarnya itu, Raksha tampaknya tidak marah atau merasa terganggu.
Pemberitaan lainnya di The India Express melaporkan, catatan bunuh diri Raksha juga lebih jauh menyebutkan bahwa Deepak dan Luvpreet dulunya pernah memaksa minta uang kepadanya. Entah itu pun benar atau tidak, tapi polisi masih akan menyelidikinya.
"Saya merasa tidak enak dan sedih karena dia bunuh diri," ungkap Deepak pula. "Tapi bukan saya yang harus bertanggung jawab untuk itu," tegasnya.
Raksha Sharma, nama sang mahasiswi, diketahui baru saja mulai menjalani kuliah di jurusan Teknik Komputer di Kampus Politeknik MCM. Sementara kedua teman yang namanya ada dalam catatan bunuh dirinya itu sendiri diketahui baru lulus semester lalu.
Menurut Times of India, Raksha dan kakak perempuannya sudah menjadi yatim-piatu pada tahun 1997 lalu, saat kedua orang tua mereka dibunuh di Jammu, India, oleh kelompok militan yang mengira ayahnya adalah informan polisi. Raksha sendiri, sejak menjadi yatim-piatu harus tinggal di panti asuhan, sampai kemudian dia berkuliah.
Deepak Saini dan Lovepreet Singh adalah nama kedua teman yang dituliskan Raksha di catatan bunuh dirinya itu. Keduanya pun langsung ditangkap polisi keesokan harinya (Rabu). Sebagaimana diberitakan New Delhi TV (NDTV), catatan Raksha menyebutkan bahwa keduanya telah menghinanya di Facebook. Polisi sendiri saat ini masih berusaha menemukan komputer Raksha, selain juga bakal memeriksa akun Facebook sang pelajar malang.
Namun sejauh ini, Deepak dan Luvpreet telah sama-sama membantah bahwa mereka bersalah atas kematian Raksha. Kepada NDTV, Luvpreet mengaku bahwa dia dan Raksha dulunya pernah dekat, namun sudah tak saling bicara lagi sejak beberapa bulan terakhir.
"Saya tak pernah bicara dengannya dalam tiga bulan (terakhir), dan dia bahkan sudah menganggap saya sebagai abang," ujar pemuda berusia 21 tahun itu. "Saya tak tahu kenapa nama saya bisa masuk dalam catatan (bunuh diri)-nya. Tapi saya siap saja untuk menjalani penyelidikan," lanjutnya.
Menurut Times of India pula, meski tanpa sumber yang jelas, Luvpreet diduga sempat merasa gusar ketika Raksha tak mau lagi berkomunikasi dengannya, lantas mulai kerap "menyerang" gadis itu dengan pesan-pesan mengancam.
Sementara itu Deepak, masih berdasarkan laporan NDTV, mengaku jika dirinya belum lama ini memang menuliskan komentar di laman Facebook milik Raksha. Namun menurutnya, saat membalas komentar-komentarnya itu, Raksha tampaknya tidak marah atau merasa terganggu.
Pemberitaan lainnya di The India Express melaporkan, catatan bunuh diri Raksha juga lebih jauh menyebutkan bahwa Deepak dan Luvpreet dulunya pernah memaksa minta uang kepadanya. Entah itu pun benar atau tidak, tapi polisi masih akan menyelidikinya.
"Saya merasa tidak enak dan sedih karena dia bunuh diri," ungkap Deepak pula. "Tapi bukan saya yang harus bertanggung jawab untuk itu," tegasnya.
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...