JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) mengecam keras impor buah kurma dan jeruk shantang dari Israel. Mensukseskan pertanian Israel sama halnya dengan memberi anggaran Israel untuk menjajah Palestina.
Menurutnya semakin laris hasil pertaniannya maka Israel akan semakin agresif merampas tanah pertanian milik rakyat Palestina. Potensi pengambilan lahan Palestina semakin tinggi dan akan banyak lagi rakyat Palestina yang menderita. Dan yang lebih berbahaya Israel terbiasa melakukan makar busuk terahadap kemanusiaan dengan menghalalkan berbagai cara.
"Termasuk sangat mungkin melalui rekayasa organik tanaman yang membahayakan bagi kita," tegas Muzammil.
Sebagaimana diberitakan, dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya dari sembilan buah impor terbesar yang diminati masyarakat Indonesia. Dua buah impor diantaranya berasal dari Israel, yaitu buah kurma dan jeruk shantang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengimbau agar masyarakat hati-hati dalam mengkonsumsi kurma yang berasal dari Israel. Selama ini Indonesia tidak memiliki hubungan dagang dengan Israel. Patut dicatat, Israel selama ini dikenal sebagai negara agresor atas penduduk Palestina.
"Apalagi diduga kuat, hasil perdagangan tersebut digunakan untuk membunuh orang-orang tidak berdosa. Secara hukum dan etika tidak pas berdagang dengan agresor," kata Sekretaris Komisi Fatwa MUI, Asrorun Ni'am, saat berbincang, Selasa (7/8/2012).
Karena menjadi negara agresor itu, Ni'am menegaskan pemerintah tidak membuka hubungan diplomatik dengan Israel. Hal tersebut sesuai dengan amanat UU 1945.
"Sudah seharusnya juga tidak ada hubungan dagang. Dagang itu bukan hanya sekadar uang dan ekonomi semata, harus ada nilai di situ," tuturnya.
Tercatat dalam data Badan Pusat Statistik (BPS), setidaknya dari 9 buah impor terbesar yang diminati masyarakat Indonesia, ada 2 buah impor yang berasal dari Israel.
Memang jumlahnya tidak banyak, tetapi pada bulan Juni tahun ini, tercatat masuknya impor kurma dari Israel. Impor tersebut sebanyak 20,6 ton dengan nilai US$ 191,3 ribu dan baru dilakukan satu bulan sejak bulan Januari 2012.
[Desas/ysa/RMOL](VoA-Islam)
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...