Logika...penerimaan
atas pertimbangan pikiran dan akal adalah hal yang sering digunakan manusia
sebagai acuan untuk suatu pembenaran. Logika sekarang bahkan menjadi suatu
patokan dalam memperkuat argumen –
argumen dalam mempengaruhi kepercayaan dan pembenaran akan sesuatu.
Dalam
beberapa keadaan, logika bahkan digunakan untuk mengaburkan atau bahkan
menggelapkan kebenaran, mengkamuflase
kebohongan menjadi kebenaran. ketika
seseorang atau kelompok ingin melakukan pembenaran atas keyakinan dan
kepercayaannya atau menanamkan suatu faham akan sesuatu yang kadang belum tentu
benar secara hakikat, logika menjadi suatu senjata yang efektif. Dengan
memberikan pemahaman yang lebih bisa diterima oleh akal manusia logika menjadi
sangat ampuh dalam menanamkan kebohongan menjadi kebenaran.
Logika kadang
juga digunakan untuk mematahkan kebenaran, dalam beberapa kasus, logika juga
digunakan dalam pembelaan tindak kejahatan baik pidana maupun perdata, bukti –
bukti dan alasan yang bisa diterima logika diciptakan, sehingga dapat memutar
balikan fakta. Bahkan ketika seorang koruptor dinyatakan bersalah dan terbukti
melakukan korupsi dan menyelewengkan dana puluhan milyar, dengan hanya
memberikan alasan pembelaan untuk mempertimbagkan masa depan anak – anaknya,
sang koruptor hanya di hukum dengan hukuman beberapa tahun dan tidak dilakukan
penyitaan akan kekayaannya, sungguh hukuman yang sangat tidak adil. Ketika sang
koruptor meguras banyak dana negara yang mungkin akan menjadi masa depan buat
ratusan anak – anak lainnya, dengan menggunakan logika sebagai senjata ampuh
malah berbalik menjadi pembenaran bahwa tidak terjadi pemiskinan terhadapnya
dengan pertimbangan masa depan anak – anaknya. Apa anda dapat menerima
pembenaran ini? Logika hakikat sebenarnya adalah ketika seseorang mengambil
keputusan akan melakukan kesalahan, dia harus siap dengan segala
konsekuensinya. Apabila maling tertangkap maka harus mempertanggung jawabkan
perbuatannya, akibat yang akan membias pada semua aspek kehidupannya karir,
keluarga bahkan segalanya, harus siap diterima sesuai dengan besar kesalahan, itu
konsekuensi.
Logika bahkan
pernah digunakan untuk menjatuhkan budaya adat yang sudah tertanam dari dari leluhur.
Ketika seorang pemimpin suatu daerah mengeluarkan peraturan baru, larangan
duduk mengangkang bagi kaum wanita yang membonceng sepeda motor, sungguh hanya
suatu upaya kecil mempertahankan budaya adat kesopanan untuk mendukung
pertahanan moral. Bukan hal yang asing dan baru hal seperti ini diterapkan
didaerah ini, mengingat dari jaman nenek moyang dulu merupakan daerah yang memang
memperhatikan hal – hal kecil yang menyangkut kesopanan seperti ini. Hanya saja
dulu tingkat kesadaran lebih tinggi, sehingga tidak perlunya diterapkan
peraturan yang formal, sedang kan pada zaman sekarang ketika pengaruh budaya
luar yang sungguh sangat mempengaruhi tingkah laku para generasi penerus,
sangat dibutuhkan upaya dari pemimpin untuk menanggapinya. Apresiasi para
pemimpin ini ditanggapi oleh banyak pihak, pihak luar umumnya, dengan memberikan
logika bahwa duduk mengangkang bagi wanita yang menbonceng adalah tidak aman.
Sungguh ini suatu logika yang sangat bisa diterima oleh akal dan pikiran. Akan tetapi
hakikatnya adalah didaerah ini dari dulu hal – hal kecil seperti ini sudah
tertanam, sama seperti tangan kanan adalah lebih baik dari tangan kiri, ketika
memberi salam, menyapa, memberi, makan atau melakukan hal – hal yang baik
lainnya, tangan kanan lebih di utamakan, bahkan ketika menyapa, dan mengangkat
tangan kiri bisa dianggap tidak sopan, kesopanan adalah bagian dari adat budaya
di daerah ini. Bila ini dikaitkan dengan keamanan, sangat tidak mepengaruhi
keamanan dari wanita yang duduk mengankang saat memboceng motor, karena
pengendara akan lebih punya naluri berhati – hati, mengingat penumpang
dibelakangnya. Pada kenyataannya berapa
banyak kecelakaan pada wanita yang membonceng mengangkang dan berapa banyak
kecelakaan pada wanita yang tidak duduk mengangkang? Sungguh sebenarnya sama –
sama berpotensi untuk mengalami kecelakaan. Logika saya sendiri selaku penulis,
seumur hidup saya belum pernah melihat
wanita yang tidak mengangkang saat membonceng mengalami kecelakaan. Apakah anda
pernah?
Pada akhinya,
terserah anda mau meletakkan dimana logika, apa anda mampu menggunakan logika
anda dengan baik atau anda akan menerima mentah – mentah logika dari luar tanpa
mencerna, logika yang belum tentu benar walau kadang sangat menyentuh kebenaran
akal anda....
sumber artikel : http://kutaukaumau.blogspot.com/2013/02/logika-thrasher.html
sumber artikel : http://kutaukaumau.blogspot.com/2013/02/logika-thrasher.html