Banyak hal – hal yang dulunya
kita anggap sepele, atau kurang serius kita tanggapi kini malah membawa dampak
buruk secara moral bahkan secara luas bahkan merubah jati diri bangsa yang dulu
kita yakini bahwa bansa kita adalah yang baik dan bermoral tinggi. Tapi pada
kenyataannya sekarang harus kita akui kita telah berubah menjadi bangsa arogan,
egois bahkan secara moral banyak kita temukan tingkah laku yang sulit kita
terima oleh akal, kejahatan – kejahatan yang melampaui akal sehat kita, penyalahan penggunaan narkoba, perampokan dengan pembunuhan, guru cabuli muridnya, bapak cabuli anak
bahkan ada anak yang cabuli ibu kandungnya, yang mana diantaranya yang bisa
anda terima. Kemana bangsa kita yang dulu? Bahkan kadang kita boleh bertanya,
siapa kita sekarang?
Para pakar, orang tua dan cendikiawan terkesan
selalu terlambat mengambil langkah – langkah pencegahan, padahal dengan akal
pikiran dan pengalaman hal tersebut dapat diprediksi melalui gejala –
gejalanya.
Seperti narkoba sekarang malah menjadi trend di
kalangan remaja, ada kesan seakan – akan tertinggal dalam pergaulan jika tak
menyentuh narkoba, hal mebuka kesempatan dari para bandar narkoba dalam
menjalankan aksinya, yang dulunya hanya bermain diseputara oraang dewasa
sekarang meluas kekalangan remaja sekolah. Sebenarnya hal ini dapat
ditanggulangi dengan diperbanyaknya sosialisasi baik dilingkungan sekolah juga
lingkungan keluarga. Ada memang program – program seperti ini, tapi sedikit
sekali kuantitasnya juga minim kualitas. Padahal ini akan berdampak buruk
dimasa depan dan akan merusak moral bangsa dalam jangka panjang. Kemana anak –
anak ini besok bila dari mudanya sudah menjadi pecandu?
Begitu juga dengan seks bebas yang sekarang
bahkan menjadi hal yang tidak luar biasa lagi dikalangan umum bahkan remaja. Hal
ini bahkan mengacu kepada tindak-tindak kejahatan seks, seperti pemerkosaan,
perselingkuhan bahkan berujung pembunuhan. Banyak factor yang mendorong hal ini
terjadi, kurang pengendalian dari rumah salah satunya, bimbingan moral baik
dari keluarga ataupun sekolah sangat di butuhkan disamping dukungan dari
pemerintah, seperti dibuatnya undang – undang yang ketat tentang penyiaran
dimedia – media elektonik, sehingga tayangan – tayangan informasi yang tidak
mendidik dapat tersaring. Belakangan tayangan – tayangan beberapa stasiun televise
swasta mulai menerapkan langkah – langkah ini, seperti blur pada gambar yang
seronok, blur pada rokok. Tapi seharus hal ini sudah diterapkan jauh sebelum
ini, sekarang pada saat moral sudah baru dilakukan langkah pencegahan, kemana
aja? Bukan kah itu namanya antisipasi setelah penyesalan..?!!sumber : http://kutaukaumau.blogspot.com/2013/03/antisipasi-setelah-penyesalan.html