Warga Amerika Serikat (AS)
mengatakan, Presiden Barack Obama seharusnya meningkatkan tekanan kepada
Palestina untuk melakukan perdamaian dengan Israel. Bagi warga AS,
sebuah kesalahan besar bila tekanan justru ditujukan kepada Israel.
Di tengah rencana kunjungan
Presiden Obama ke Israel, sebagian besar warga AS meminta presiden kulit
hitam pertama AS itu untuk memilih menekan Otoritas Palestina. 48
persen warga AS menilai tekanan Obama harus ditujukan kepada Palestina,
agar perdamaian di Timur Tengah dapat diraih dan mereka menolak bila
tekanan diarahkan ke Israel.
Berdasarkan poling yang
dilakukan oleh lembaga survei Gallup, sekira 25 persen warga AS menilai
Israel seharusnya yang melakukan tekanan kepada Obama. Sementara 18
persen dari warga AS mengatakan, tekanan untuk berdamai harus ditujukan
kepada baik Israel ataupun Palestina. Demikian diberitakan Associated
Press, Selasa (19/3/2013).
Poling itu juga menunjukkan
menurunnya dukungan pembentukan negara Palestina merdeka di Judea,
Samaria, dan Gaza. Sekira 44 persen warga AS menunjukkan dukungannya
tersebut. Hasil ini turun dari poling serupa yang dilakukan pada 2009
dan 2012 lalu, yang menunjukkan angka 51 persen.
Tetapi warga AS yang menolak
pembentukan negara Palestina juga besar tahun ini. 37 persen warga
menolak keras pembentukan negara Palestina dan mendukung Israel sebagai
penguasa tunggal.
Obama sendiri dijadwalkan akan
memulai kunjungan tiga harinya ke Israel pada 20 Maret mendatang.
Kunjungan tersebut adalah kunjungan pertama Obama ke Israel selama dia
memimpin AS.