brat ipoh :D

Latest News

Wali Masih Tempati Rumah Sewa

BANDA ACEH - Meski sudah dikukuhkan sebagai Wali Nanggroe Aceh Ke-9, tapi Malik Mahmud Al-Haytar masih menempati sebuah rumah sewa di Jalan Residen Danubroto, Gampong Geuceu Kompleks, Banda Aceh.  Hingga kini pria kelahiran Singapura 74 tahun silam itu belum bisa menempati Meuligoe Wali di Lampeuneurut, Kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar, karena pembangunannya belum rampung.
Amatan Serambi Selasa (17/12) siang, aktivitas di rumah tempat Wali Malik Mahmud menetap selama ini di kawasan Geuceu itu masih seperti biasa. Tidak terlihat ada perubahan pola pengamanan setelah ayah empat anak itu dikukuhkan sebagai Wali Nanggroe. Di sudut kiri pekarangan rumah kosnya terdapat sebuah balai tempat beberapa satpam penjaga rumah duduk bersantai seraya mengawasi orang-orang yang datang bertamu. Beberapa mobil diparkir di badan jalan depan rumah.
Sumber Serambi yang juga orang dekat Wali menuturkan, Teungku Malik Mahmud sudah menempati rumah ini sejak tiga tahun lalu. Rumah itu terdiri atas tiga kamar di bangunan induk. Di rumah inilah sang ‘Paduka Yang Mulia’ menerima tamu-tamunya.
Sebetulnya Malik Mahmud sudah punya rumah dinas yang disebut Meuligoe Wali di kawasan Lampeuneurut. Namun, pembangunan istana  yang menelan biaya puluhan miliar rupiah itu tak kunjung tuntas. Seorang konsultan yang ikut merancang meuligoe tersebut menyebutkan, bangunan utama gedung itu sebetulnya sudah tuntas. Lantai bawah tanah atau basement bangunan tersebut pun sudah bisa dipakai. Namun, bangunan pendukungnya tak jelas kapan bisa dituntaskan.
Selain itu, mobiler di dalamnya juga belum tersedia. “Bangunan pendukung itu, misalnya, mushalla tempat para pembantunya menginap, unit pengolahan air, dan sebagainya,” kata pria yang enggan dipublikasikan identitasnya itu.
Dia menyebut, bangunan utama istana itu hanya punya dua kamar  saja. Areal terluas justru untuk aula pertemuan. 
Bukan hanya itu. Di areal yang totalnya lebih dari 10 hektare itu juga  butuh taman, jalan, dan saluran sanitasi. Pendek kata, jika saja APBA tahun 2014 menganggarkan dana pembangunan seluruh sarana pendukung istana tersebut, maka meuligoe itu baru ‘layak’ ditempati pada akhir tahun 2014. “Paling-paling bisa ditempati akhir tahun 2014. Itu kalau pembangunannya tidak ada kendala,” kata pria ini. Kalau prediksi sang konsultan benar, maka Paduka Malik Mahmud masih harus bersabar sekitar setahun lagi untuk bisa menempati istananya itu. (sak)tribunnews
no image
  • Open ID Comments
  • Facebook Comments
Top