brat ipoh :D

Latest News

Pejuang Mesir dan Palestina Harapkan Dukungan Aceh

Pejuang Mesir dan Palestina Harapkan Dukungan Aceh
Syaikh Abd Aziz Amro(kiri) dan dr Atif Abdul Fattah Al Hadidy (kanan)



BANDA ACEH - Pejuang kebebasan Mesir dan Palestina dr Atif Abdul Fattah Al Hadidy dan Syaikh Abd Aziz Amro, mengharapkan simpati dan dukungan rakyat Aceh untuk membantu perjuangan mereka. “Saat ini pejuang pembebasan Mesir ditindas oleh rezim militer yang sangat kejam, setiap hari mereka membunuh rakyat,” kata dr Atif ketika berkunjung ke Kantor Harian Serambi Indonesia di kawasan Meunasah Manyang Pagar Air, Ingin Jaya, Aceh Besar, Rabu (18/12).
Kunjungan mereka ke Aceh dikawal oleh aktivis Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Provinsi Aceh dalam satu rangkaian roadshow ke beberapa kabupaten/kota di Aceh. Kehadiran mereka di Aceh juga dalam rangka pelaksanaan konser kemanusiaan untuk Palestina, Mesir, dan dunia Islam yang akan diselenggarakan pada 5 Januari 2014.
“Kami adalah pecinta kemerdekaan dan kedamaian, karenanya kami berkunjung kemari untuk bertemu dengan rakyat Aceh yang demokratis serta cinta damai dan cinta kemerdekaan negerinya,” ujar Atif.
Pria yang berprofesi dokter itu menyatakan tergerak terjun ke dalam perjuangan politik pembebasan, setelah melihat kekejaman yang dilakukan rezim militer. Menurutnya, ratusan orang telah ditembak dengan senjata canggih saat pendukung Presiden Mesir yang dikudeta menggelar aksi protes di Kairo.
Ia menyebutkan, pembunuhan terjadi di sekitar Masjid Rabiah Al-Adawiyah, tempat para pejuang Mesir sekarang bertahan. “Saat itu lebih dari 1.000 orang terluka,” ujarnya.
Atif merupakan Asisten Khusus Menteri Kesehatan bidang Media di Mesir. Lelaki berkacamata dan berparas khas Timur Tengah ini adalah saksi hidup atas tiga pembantaian massal di tanah kelahirannya, Negeri Seribu Menara.
Sebagai seorang dokter yang juga berkecimpung di dunia media, ia mengatakan media memegang peran penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Menurutnya, pemberitaan media sangat memengaruhi akal pikiran masyarakat Mesir. Itu juga yang mengakibatkan terjadinya penggulingan kekuasaan Presiden Mesir. “Betapa agungnya sebuah berita yang disampaikan dengan benar, begitu pula sebaliknya,” ujar Atif.
Sementara, warga Palestina Syaikh Abd Aziz yang juga korban dari kekejaman zionis Israel saat ini tengah berjuang demi tanah airnya. Lelaki berpostur tubuh tinggi dan tegap ini pernah mendekam tujuh tahun di penjara Israel.
Selama tujuh tahun itu, ia bersama dengan warga Palestina lainnya disiksa dan diperlakukan secara tidak manusiawi oleh militer Israel. Karena itu juga, saat ini Syaikh Abd Aziz kehilangan penglihatannya.
“Saya ditangkap dengan tuduhan telah membantu dan menyelematakan buronan yang sedang mereka (zionis Israel) cari. Saya ditangkap dan dimasukkan ke dalam penjara bersama beberapa pemuda Palestina lainnya,” kata Aziz.
Tak berhenti di situ, peluru rezim Israel tak pernah membedakan sasarannya. “Karena saya adalah seorang warga Palestina dan ditambah lagi saya seorang muslim, itu adalah alasan wajib mereka untuk menangkap saya,” tukasnya.
Meski demikian, media di Palestina tetap memberikan kontribusi kepada para pejuangnya yang telah diasingkan karena penangkapan dan penyiksaan zionis Israel seperti Syaikh Abd Aziz. Ia mengatakan media terus membantu dengan membentuk opini melawan rezim militer berkuasa.
Kini, Atif dan Syaikh Abd Aziz masing-masing tinggal di Malaysia dan Qatar. Mereka tidak diperkenankan para simpatisan pulang ke tanah kelahirannya karena mereka akan ditangkap. (sr)tribunnews



no image
  • Open ID Comments
  • Facebook Comments
Top