Diduga karena aktif melakukan aksi protes terhadap kegiatan maksiat berupa perjudian, minuman keras dan lainnya, rumah Nurmala warga Kampung Siompin, Kecamatan Suro, Aceh Singkil, Selasa (5/3) malam sekitar pukul 22.15 WIB diduga dibakar oleh orang tertentu. Kebakaran pada bagian dinding dapur terjadi saat Nurmala dan keluarganya sedang santai menonton televisi di ruang keluarga. Seisi rumah nyaris tidak mengetahui rumahnya terbakar. Tetangga memberitahukan bahwa rumah mereka terbakar pada bagian dapur.
Nurmala bersama suami dan tetangga kemudian berupaya memadamkan api yang mulai membakar dapur dengan berbagai cara.
Beberapa menit kemudian api yang membakar dinding bagian dapur dapat dipadamkan.
Menurut Nurmala yang dihubungi wartawan, Rabu (6/3), sumber api tidak diketahui karena tidak ada hubungan listrik di lokasi terbakar, dan tidak ada kompor gas atau sumber lain yang mengakibatkan terbakar.
Vokal Menentang Maksiat
Dia menduga ada pihak lain yang sengaja membakar rumahnya karena terkait aksinya yang vokal menentang maksiat judi dan lainnya di kampong itu.
Beberapa waktu belakangan, ujarnya, dirinya giat melakukan aksi protes terhadap maksiat yang marak di kampongnya. Bersama ibu-ibu pengajian dia melakukan penentangan, bahkan mereka merencanakan akan melakukan aksi damai mendatangi bupati dan DPRK Aceh Singkil agar segera melakukan penanganan terhadap perbuatan maksiat yang merajalela itu.
Keterangan itu didukung oleh Jonwer, abang kandung Nurmala yang menyebutkan dugaan itu sangat kuat karena ditemukan lentera minyak dengan kaos oblong yang telah disiram minyak tanah di bagian dapur yang terbakar. Dari lentera itu kemudian api merambat membakar dinding dapur, namun cepat diketahui warga sehingga tidak sampai membakar seluruh bangunan rumah.
Nurmala dan Jonwer berharap pihak kepolisian segera melakukan pengusutan dan menangkap pelaku pembakaran. Saat ini pihak kepolisian sudah turun ke lapangan dan sudah membuat garis polisi di lokasi dapur yang terbakar.
Tokoh aktifis mahasiswa Aceh Singkil, Jirin Capah kepada Analisa melalui telepon menyebutkan dugaan pembakaran sangat erat kaitannya dengan perjudian di kampong itu. Sebab, kaum ibu di kampong itu menentang perjudian didukung oleh pihak kepolisian, kata Jirin Capah.
Analisa | Aceh Shimbun