Ini untuk pertama kalinya murid laki-laki dan perempuan di berbagai sekolah dasar di Gaza dipisahkan.
Undang-undang ini menurut rencana akan mulai berlaku bulan depan.
Seorang pejabat Hamas mengatakan undang-undang ini disusun untuk melindungi identitas Islam rakyat Palestina.
Namun pihak-pihak yang tidak setuju mengatakan undang-undang tersebut bisa merusak sistem pendidikan.
Pengesahan undang-undang tentang pemisahan murid laki-laki dan perempuan dilakukan sebulan setelah PBB membatalkan lomba maraton di Gaza yang tadinya ditujukan untuk membantu anak-anak.
PBB mengatakan maraton terpaksa dibatalkan karena Hamas melarang partisipasi para pelari perempuan.
Hamas mengatakan pihaknya tidak bisa mengizinkan atlet pria dan wanita bercampur di satu tempat yang sama. tribunnews