Negara Muslim Kosovo |
Hingga kini pemerintah Indonesia belum
mengakui kemerdekaan Republik Kosovo sebagai negara berdaulat. Padahal,
negara di wilayah Balkan itu telah menyatakan kemerdekaannya dari
Serbia sejak 2008 lalu.
Sikap pemerintah ini disesalkan
oleh Muhammadiyah. Organisasi Islam tertua di Indonesia itu akan
mendesak pemerintah untuk segera memberikan pengakuannya.
"Saya akan berbicara dengan
pemerintah dan DPR agar segera memberi pengakuan," kata Ketua Umum PP
Muhammadiyah, Din Syamsuddindi kantor DPP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta
Pusat, Senin (13/5).
Din mengaku sempat berkunjung ke
Kosovo beberapa waktu lalu dan bertemu dengan Presiden Atifete Jahjaga.
Dalam pertemuan itu, Presiden Atifete minta bantuan Din untuk
meyakinkan pemerintah Indonesia agar mengakui negara bekas bagian
Yusgoslavia itu.
Din menegaskan, Kosovo pantas
untuk berpisah dari Serbia. Pasalnya, mayoritas penduduk Kosovo adalah
etnis Albania yang beragama Muslim. Sementara mayoritas penduduk Serbia
adalah penganut Kristen Ortodoks Serbia.
"Dia mayoritas etnis Albania
sejak jaman Turki Usmani. Ketika Yugoslavia pecah dia digabungkan dengan
Serbia tapi tidak cocok bagai minyak dan air, etnisnya beda agamanya
beda," papar Din.
Selain itu kemerdekaan Kosovo
juga telah diakui oleh 31 negara Islam. Negara adidaya seperti Amerika
Serikat, Perancis dan Jerman juga telah mengakui negara dengan ibu kota
Pristina itu.
"Bagi kami Muhammadiyah, tidak ada alasan untuk tidak mengakui Kosovo," tegas Din.
(*/jpnn)