brat ipoh :D

Latest News

Pemilu 2014 Jangan Ada Lagi Memilih Mereka

Jakarta (voa-islam.com) Rakyat jangan bodoh lagi. Rakyat jangan tertipu lagi. Rakyat jangan mau didustai lagi. Rakyat jangan memilih mereka lagi. Suara rakyat suara "tuhan", sudah tidak ada lagi.
Karena sebenarnya yang sudah menjadi "tuhah" adalah para pemimpin partai dan penguasa. Rakyat hanyalah menjadi "keset" mereka.
Sejatinya tak pernah ada yang disebut "suara rakyat adalah suara tuhan", karena dalam prakteknya yang mewakili rakyat, tak pernah mewakili kehendak dan keinginan rakyat, seperti DPR (legislatif).
Demokrasi hanyalah kepalsuan yang sangat sarkastis dengan memanipulasi rakyat, ketika pemilu. Rakyat dijejali janji palsu yang penuh dengan dusta. Hal itu, sangat terbukti dengan keputusan pemerintah menaikan BBM.
Badutan yang sangat menayakiti telah dipertontonkan oleh wakil rakyat melalui Rapat Paripurna DPR, yang  akhirnya mengesahkan RUU RAPBN-P tahun 2013 menjadi undang-undang melalui voting yang berlangsung hingga Senin 17 Juni malam.
Di mana sesudah melalui dagelan dan lawakan antara yang menerima dan menolak, kemudian sebanyak 338 anggota DPR menyatakan setuju disahkannya RAPBN-P 2013 sementara 181 anggota menolak.
"Dengan demikian maka rapat paripurna memutuskan menyetujui RUU terhadap RAPBN-P 2013 untuk disahkan menjadi UU," kata Ketua DPR, Marzuki Ali.
Seperti sudah diduga sebelumnya lima fraksi partai koalisi pendukung pemerintah tetap solid mendukung RAPBN-P 2013 yang didalamnya terdapat opsi penaikan BBM dan penyaluran dana BLSM atau Bantuang Langsung Sementara Masyarakat.
Sementara empat fraksi masing-masing Fraksi PKS, Gerindra, Hanura dan PDI Perjuangan menolak keputusan menyetujui RAPBN-P 2013.
Sebelumnya pemerintah mengatakan bahwa kenaikan harga BBM akan diimbangi dengan alokasi bagi rakyat miskin.
"Yang paling jelas alokasi dari subsidi BBM akan dialihkan menjadi alokasi bagi rakyat miskin, artinya akan ada 11,6 trilyun yang akan dialokasikan untuk BLSM dan 6 triliun untuk program infrastruktur kemudian ada juga untuk raskin dan PKH,' kata Menteri Keuangan Chatib Basri di DPR saat ditanya soal dampak pengesahan RAPBN P 2013.
Tak akan pernah ada rumusnya dengan kenaikan harga BBM itu, kemudian nasib golongan mlarat akan lebih baik. Karena dengan kenaikan BBM, pasti akan diikuti kenaikan kebutuhan lainnya, dan inflasi yang akan menyengsarakan rakyat.
Tak akan pernah ada rumusnya dengan kenaikan harga BBM itu, sontak akan ada pembangunan infrastruktur bagi rakyat. Tak akan ada langkah yang dapat meringankan kehidupan rakyat secara luas. Dampak kenaikan BBM  itu pasti sudah dirasakan oleh rakyat luas. Rakyat pasti menjerit.
Negeri yang sudah dikangkangi kaum kapitalis menjadi tidak penting nasib rakyat miskin alias kaum mlarat. Biarkan mereka sengsara dan menderita. Negeri yang sudah dikangkangi kaum kapitalis akan lebih meperhatikan kaum pemilik modal (kapital) dibandingkan nasib orang miskin.
Karena negeri seperti Indonesia yang sudah dikangkangi kaum kapitalis, semua kepentingan yang terkait dengan rakyat, pasti diserahkan kepada logika pasar. Pemerintah tak akan mau melakukan campur tangan. Semua yang terkait dengan sektor publik, diserahkan kepada asing.
Kapitalis asing tak pernah merasakan denyut kaum miskin yang meratap setiap hari. Kaum kapitalis akan membiarkan orang-orang miskin menderita dan sengsara, asalkan kepentingan mereka terjamin. Inilah nasib negeri yang sudah dikangkangi oleh kaum kapitalis global.
Sementera itu, pemerintah dan wakil rakyat (DPR) yang menyebut diri mereka sebagai rakyat, tetapi sejatinya mereka hanyalah para pecundang dan kaki tangan asing yang menjalankan kepentingan asing. Bukan menjadi pembela rakyat miskin. Suara wakil rakyat bukan lagi suara "tuhan", tetapi  suara mereka adalah suara kaum "penindas rakyat".
Maka kalau rakyat masih bernafsu dengan pemilu legislatif dan pemilu presiden di tahun 2014, artinya rakyat memang demen diperbudak oleh kaum kapitalis asing yang sudah mencengkeram suprastruktur negara sekarang ini. Wallahu'alam.
voaislam.
no image
  • Open ID Comments
  • Facebook Comments
Top