JAKARTA - Aktivis Masyarakat Peduli Syariah (MPS), ustadz Fauzan Al-Anshari menegaskan bahwa Wakapolri, Komjen Nanan Sukarna telah murtad karena melarang Polwan untuk menutup aurat menggunakan syariat jilbab.
“Wakapolri
Murtad, maka sebaiknya semua Polwan mengundurkan diri demi menjalankan
perintah Allah keran Allah Ta’ala berjanji siapa saja yang menjalankan
syariat Islam (menolong agamanya), maka Allah akan menolongnya dan
meneguhkan kedudukannya di bumi dengan rizki yang melimpah,” ungkap
ustadz Fauzan kepada voa-islam.com, Sabtu (14/6/2013).
Lebih
jauh ia menjelaskan, perintah mengenakan jilbab bagi muslimah adalah
kewajiban, maka siapa pun yang mengharamkan apa yang Allah wajibkan ia
telah murtad menurut ijma’ ulama.
“Jilbab
kan wajib bagi muslimah sebagaimana dalam surat Al-Ahzab ayat 59 dan
surat An-Nur ayat 31. Jadi kalau melarang apa yang diwajibkan Allah
maka dia murtad sesuai ijma ulama. Maka Polri dan siapa pun yang memberi
sanksi kepada muslimah yang mau pakai jilbab maka dia telah
mengharamkan apa yang Allah wajibkan maka dia murtad,” jelasnya.
Tak
perlu heran jika selama ini Polri Allah bongkar kerusakannya, hal ini
lantaran kutukan dari Allah terhadap Polri yang menghalangi perintah
Allah dintaranya syariat jilbab.
“Apalagi
tidak ada larangan tertulis dalam aturan Polri tetapi cuma konvensi,
hal itu berarti menambah arogansi Polri terhadap larangan Polwan
berjilbab. Maka jangan heran jika Polri secara keseluruhan akan mendapat
kutukan Allah dan dipersempit rezkinya serta Allah bongkar kerusakannya
diantaranya melalui kekayaan yang tidak wajar yang mereka peroleh
secara haram,” imbuhnya.
Ustadz
Fauzan membantah jika jilbab menghalangi kinerja Polwan, sebaliknya
Polwan berjilbab bisa jadi lebih efektif dalam menjalankan tugas.
“Memakai
jilbab justru memperindah penampilan dan mempersejuk keadaan apalagi
ketika menghadapi demo dengan menghadapkan Polwan berjilbab daripada
dengan gas air mata atau baracuda justru memperkeruh suasana, juga untuk
mengatur macetnya lalu lintas akan lebih nyaman dibanding dengan polisi
pria yang sangar-sangar menambah panik orang takut ketilang,”
tandasnya.
Maka
ustadz Fauzan menilai, sikap Wakapolri Nanan Sukarna selama ini hanyalah
mencari kredit poin di mata asing agar ia segera diangkat menjadi
Kapolri berikutnya.
“Nampaknya
Wakapolri ingin segera menjadi Kapolri dengan menunjukkan dirinya
berani bertindak represif terhadap polwan yang mau berjilbab supaya
Nanan mendapat kredit poin di mata asing bahwa Polri tegas terhadap
teroris. Bahkan ia sempat hadir dalam penggerebekan di bandung dan
identitas keislaman lainnya terhadap anggotanya misalnya jenggot
dilarang, apalagi Polwan bercadar,” tutupnya. [Ahmed Widad]
voa-islam
voa-islam