Anggota komisi A DPR Aceh Mansyur Nurhakim menilai kegiatan Pekan
Kebudayaan Aceh (PKA) ke-VI ngawur, program yang disajikan tidak
sepenuhnya menunjukkan budaya Aceh, bahkan pada beberapa anjungan malah
digelar kegiatan sejanis konser.
Mansyur mengatakan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) menjadi jati diri dari Aceh dan rakyat Aceh, namun tampilnya konser-konser yang menyimpang dari kebudayaan Aceh itu sungguh memalukan, ia meminta Pemerintah Aceh untuk mengevaluasi panitia PKA ke-VI ini agar pergelaran PKA kedepan bisa jauh lebih bagus lagi.
“Budaya ini kan jati diri kita rakyat Aceh, karena disitulah orang melihat budaya kita, tidak dengan memunculkan lagu-lagu yang tidak ada hubungannya dengan tema budaya, dan ini dinas pariwisata harus bertanggungjawab”Lanjut Politisi Partai Aceh itu.
Mansyur mempertanyakan kesiapan dari panitia penyelenggara, menurut Hakim, seharusnya panitia ikut melibatkan Even organizer yang lebih professional.
Mansyur juga menyoroti pembukaan PKA yang dinilainya sangat tidak berkualitas untuk sebuah acara yang dihadiri langsung oleh seorang kepala Negara.
Sementara itu sebelumnya sejumlah peserta PKA juga melakukan protes terkait kesiapan panitia PKA, peserta menilai panitia tidak siap, hal itu seperti terlihat di Taman budaya yang merupakan salah satu tempat pergelaran PKA, tempatnya terlihat jorok seperti tidak ada perawatan dan persiapan untuk arena PKA. (C) Modus Aceh
Mansyur mengatakan Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) menjadi jati diri dari Aceh dan rakyat Aceh, namun tampilnya konser-konser yang menyimpang dari kebudayaan Aceh itu sungguh memalukan, ia meminta Pemerintah Aceh untuk mengevaluasi panitia PKA ke-VI ini agar pergelaran PKA kedepan bisa jauh lebih bagus lagi.
“Budaya ini kan jati diri kita rakyat Aceh, karena disitulah orang melihat budaya kita, tidak dengan memunculkan lagu-lagu yang tidak ada hubungannya dengan tema budaya, dan ini dinas pariwisata harus bertanggungjawab”Lanjut Politisi Partai Aceh itu.
Mansyur mempertanyakan kesiapan dari panitia penyelenggara, menurut Hakim, seharusnya panitia ikut melibatkan Even organizer yang lebih professional.
Mansyur juga menyoroti pembukaan PKA yang dinilainya sangat tidak berkualitas untuk sebuah acara yang dihadiri langsung oleh seorang kepala Negara.
Sementara itu sebelumnya sejumlah peserta PKA juga melakukan protes terkait kesiapan panitia PKA, peserta menilai panitia tidak siap, hal itu seperti terlihat di Taman budaya yang merupakan salah satu tempat pergelaran PKA, tempatnya terlihat jorok seperti tidak ada perawatan dan persiapan untuk arena PKA. (C) Modus Aceh