Dalam wawancara dengan harian Amerika New York Time jendral Hertezl Halevi komandan pasukan Mafia di wilayah Galiel di lembaga militer Israel menegaskan, perdamaian atau perundingan damai adalah waktu yang tepat untuk menyiapkan peperangan.
Harian Israel Yediot Aharonot yang mengutip berita ini mengisyaratkan berdasarkan laporan Halevi merupakan sosok yang paling layak untuk menjadi komandan tinggi militer Israel atau sebagai pasukan panglima militer Israel. Dalam pernyataannya kepada harian Amerika tersebut, ia menegaskan, ilmu filsafat di perguruan tinggi sangat bermanfaat untuk memimpin militer dan itu lebih bermanfaat dibanding memenej pekerjaan.
Ia mengatakan, “Saya memiliki pengalaman di bidang memenej pekerjaan dan itu bagian dari hidup saya akan tetapi filsafat juga memiliki manfaat dan sebaliknya filsafat kejiwaan itulah yang banyak membantu.” Dia menegaskan fisafat adalah proses yang lebih panjang dan lebih banyak.
Mengutip pernyataan Plato dan Socrates dan juga Musa ben Memon tentang pengalaman bahwa banyak para filsuf berbicara tentang bagaimana menciptakan perimbangan dan mengatur prinsip-prinsip dalam tangga prioritas yang benar. Ddia menegaskan, meletusnya peperangan dengan Libanon selama dia menjabat sebagai komandan di militer Israel.
Dia meyakini saat ini, peperangan dan operasi militer tidak akan menyelesaikan masalah dan yang terpenting adalah menciptakan periode waktu yang panjang antara peperangan. Dia mengatakan hal itu bukanlah sederhana karena memang tidak ada peperangan yang sederhana. Sehingga Israel harus bersiap membayar mahal untuk masuk dalam peperangan menentukan dan kuat untuk bisa menciptakan tenggat waktu dan periode waktu yang besar sebesar mungkin dalam waktu mendatang.
Sumber: Maarev, 4/12/2014