* Nakhodanya Kritis Paru-paru
SABANG (24/5/2014) – Sebuah kapal kargo berbendera Republik Malta yang sedang berlayar di perairan internasional tujuan Singapura melakukan panggilan darurat yang diterima Kantor Basarnas Banda Aceh sekitar pukul 22.30 WIB, Jumat (23/5/2014). Melalui panggilan darurat yang diterima oleh Capt Supriadi di Kantor Basarnas Banda Aceh tersebut mengabarkan bahwa nakhoda kapal kargo MV Sivota berbendera Malta itu sakit (diduga kritis paru-paru) sehingga harus mendapat pertolongan medis.
Capt Supriadi yang juga nakhoda kapal SAR yang berpangkalan di Ulee Lheue menjelaskan, setelah mendapat informasi mengenai lokasi kapal, akhirnya dia mengarahkan agar proses medivac (medical evacuasi) dikendalikan saja dari Sabang karena lokasi MV Sivota sangat dekat dengan perairan Sabang. “Kita langsung koordinasi dengan kawan-kawan di Sabang untuk menindaklanjuti laporan tersebut,” kata Capt Supriadi yang juga anggota RAPI Aceh dengan callsign JZ01SAR.
Wakil Ketua RAPI Sabang, Addinur Anhar (JZ01MBB) yang dihubungi menjelang Subuh, sekitar pukul 04.05 WIB, Sabtu (24/5/2014) menginformasikan proses penjemputan nakhoda kapal Sivota dilakukan oleh tim medis dari Karantina Kesehatan Pelabuhan Sabang. “Kita sedang memantau terus perjalanan tim penjemput. Ada delapan anggota RAPI yang terlibat memberikan bantuan komunikasi untuk proses medivac,” kata Addinur melalui komunikasi radio dari Sabang-Banda Aceh. Hingga pukul 04.35 WIB, proses penjemputan untuk medivac masih berlangsung. Kapal itu sendiri memiliki panjang 292 meter dan sebenarnya memungkinkan masuk ke Teluk Sabang namun karena berbagai pertimbangan —termasuk kesulitan pandu pada malam hari–akhirnya diputuskan untuk menjemput sang nakhoda yang sakit
. (tim rapiaceh.com) sumber : http://rapiaceh.com/rapinews/kapal-berbendera-malta-lakukan-panggilan-darurat.html
SABANG (24/5/2014) – Sebuah kapal kargo berbendera Republik Malta yang sedang berlayar di perairan internasional tujuan Singapura melakukan panggilan darurat yang diterima Kantor Basarnas Banda Aceh sekitar pukul 22.30 WIB, Jumat (23/5/2014). Melalui panggilan darurat yang diterima oleh Capt Supriadi di Kantor Basarnas Banda Aceh tersebut mengabarkan bahwa nakhoda kapal kargo MV Sivota berbendera Malta itu sakit (diduga kritis paru-paru) sehingga harus mendapat pertolongan medis.
Capt Supriadi yang juga nakhoda kapal SAR yang berpangkalan di Ulee Lheue menjelaskan, setelah mendapat informasi mengenai lokasi kapal, akhirnya dia mengarahkan agar proses medivac (medical evacuasi) dikendalikan saja dari Sabang karena lokasi MV Sivota sangat dekat dengan perairan Sabang. “Kita langsung koordinasi dengan kawan-kawan di Sabang untuk menindaklanjuti laporan tersebut,” kata Capt Supriadi yang juga anggota RAPI Aceh dengan callsign JZ01SAR.
Wakil Ketua RAPI Sabang, Addinur Anhar (JZ01MBB) yang dihubungi menjelang Subuh, sekitar pukul 04.05 WIB, Sabtu (24/5/2014) menginformasikan proses penjemputan nakhoda kapal Sivota dilakukan oleh tim medis dari Karantina Kesehatan Pelabuhan Sabang. “Kita sedang memantau terus perjalanan tim penjemput. Ada delapan anggota RAPI yang terlibat memberikan bantuan komunikasi untuk proses medivac,” kata Addinur melalui komunikasi radio dari Sabang-Banda Aceh. Hingga pukul 04.35 WIB, proses penjemputan untuk medivac masih berlangsung. Kapal itu sendiri memiliki panjang 292 meter dan sebenarnya memungkinkan masuk ke Teluk Sabang namun karena berbagai pertimbangan —termasuk kesulitan pandu pada malam hari–akhirnya diputuskan untuk menjemput sang nakhoda yang sakit
. (tim rapiaceh.com) sumber : http://rapiaceh.com/rapinews/kapal-berbendera-malta-lakukan-panggilan-darurat.html