Ismail menjelaskan, selama ini Vimoe.com yang paling sering mendapat laporan masyarakat terkait adanya konten negatif berbau porno. Sementara, situs lain seperti YouTube belum ada laporan dari masyarakat.
“Kami belum menerima pengaduan dari masyarakat soal adanya konten negatif pornografi di YouTube,” kata Ismail saat dikonfirmasi Okezone, Jumat (16/5/2014).
Selama ini, kata Ismail, pemerintah melakukan peneguran dari hasil investigasi yang dilakukan dan terdaftar di Trust+. Berdasar rekomendasi itulah, Kominfo melakukan pemblokiran terhadap Vimoe.com.
“Jadi YouTube belum diblokir karena tidak terdaftar di Trust+ sebagai situs yang isinya ditemukan konten negatif. Tetapi, kalau memang ada akan diblokir juga pastinya,” tuturya.
Ismail membantah pemblokiran Vimeo akan menguntungkan YouTube, yang memang bersaing dalam bisnis layanan video berbasis internet.
"Tidak ada. Proses pemblokiran berawal dari laporan masyarakat yang kemudian diteliti dan dievaluasi oleh tim Trust+ Kemenkominfo, sebelum kami meminta provider untuk mengambil langkah yang diperlukan," kata Ismail.
Hingga 9 April 2014 ada 131 domain internet yang dilaporkan masyarakat kepada Trus+. Sebanyak 120 domain mengandung konten porno, termasuk Vimeo, sebanyak 10 domain perjudian, dan satu domain penipuan.
Seperti diketahui, saat ini ada 200 situs yang dilaporkan dan didata pemerintah, termasuk di dalamnya Vimeo, ada juga situs perjudian, situs pornografi, dan pelanggaran HKI. (advent jose) (*/okz)
