BANDA ACEH - Berita tenggelamnya kapal yang ditumpangi 97 warga Aceh di lepas pantai barat Malaysia, perairan Sungai Air Hitam, Kuala Langat, Rabu (18/6) dini hari direspons serius oleh Gubernur Aceh, Zaini Abdullah.
“Kami turut berbelasungkawa sedalam-dalamnya atas musibah tersebut. Pemerintah Aceh akan menanggung seluruh biaya pemulangan dan pengurusan korban,” kata Gubernur Zaini Abdullah melalui Kepala Biro Humas-nya, Murthalamuddin kepada Serambi, sesaat setelah menerima kabar duka tersebut.
Menurut Murthalamuddin, Gubernur juga langsung menelepon Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Malaysia, Herman Prayitno. Gubernur akan terus menerus melakukan koordinasi dengan pihak KBRI.
Gubernur juga sudah memerintahkan Kepala Dinas Sosial Aceh, Bukhari AKS dan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Said Rasul berangkat langsung ke Malaysia dan melakukan penanganan darurat di bawah koordinasi KBRI.
Berdasarkan komunikasi terakhir Gubernur dengan Dubes RI untuk Malaysia, korban selamat sebanyak 61 orang dan penumpang yang meninggal 5 orang dari 97 penumpang kapal nahas
yang sedang dalam pelayaran dari daerah Banting, Kuala Langat, menuju Aceh tersebut. Pihak KBRI akan terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat untuk mendapatkan informasi terkini terkait misi pencarian korban. tribun
