Gaza, 1 Syawal 1435/28 Juyi 2014 (MINA) - Gerakan Hamas meminta Mesir pada Minggu malam untuk membuka perbatasan Rafah segera supaya bebas lalu lintas penumpang dan konvoi bantuan.
Fawzi Barhoum, juru bicara Hamas di Gaza, mengatakan bahwa Mesir dipanggil untuk membuka terminal perbatasan tanpa penundaan lebih lanjut dalam pandangan pembantaian Israel yang sedang berlangsung.
Pernyataan singkat Barhoum mengundang konvoi bantuan lainnya untuk memecahkan pengepungan pada Gaza, pusat Informasi Palestina (PIC) yang dikutip oleh Mi'raj Islam News Agency (MINA) sebagai pelaporan.
Mesir di bawah pemerintahan presiden baru Abdulfattah al-Sisi telah erat menutup perbatasan dengan Gaza dan membuka hanya pada interval terpisah untuk perjalanan non-warga Gaza sementara memungkinkan korban luka Palestina mendapatkan pengobatan luar Jalur yang terkepung .
Iran menyerukan "kerjasama mendesak" Mesir
Sementara itu, Iran. Mohammad Javad Menteri Luar Negeri Zarif menyerukan "kerjasama mendesak" Mesir untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza di tengah serangan rezim Israel terhadap daerah kantong yang diblokade.
"Kerja sama mendesak Mesir terutama di paving tanah untuk mempercepat pengiriman makanan dan bantuan kemanusiaan ke Gaza sangat efektif," kata Zarif dalam pembicaraan telepon dengan timpalannya dari Mesir Sameh nya Hassan Shoukry pada hari Minggu.
Diplomat Iran lebih lanjut menyatakan Republik Islam siap untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza segera, , Teheran menambahkan juga "siap untuk membantu koran Luka Palestina ke rumah sakit Iran," dikutip Press TV Mi'raj Islam News Agency (MINA) pada laporan hari Senin.
Menteri luar negeri Mesir, untuk bagian itu, menyuarakan harapan bahwa mereka akan siap untuk mengirimkan pasokan bantuan ke Gaza pada kesempatan pertama.
Teheran telah berulang kali menyerukan Kairo untuk membuka kembali perbatasan Rafah untuk memfasilitasi aliran makanan dan obat-obatan untuk warga Gaza dilanda perang.
Pesawat-pesawat tempur dan tank Israel telah menggempur berbagai situs di dalam Jalur Gaza yang terkepung dan membunuh warga yang tidak bersalah dari daerah Palestina sejak 8 Juli.
Korban tewas Palestina dari 20 hari serangan udara dan tanah di Gaza sekarang berdiri 1062, dengan lebih dari 6.000 orang terluka. Menurut laporan terbaru, rumah sakit di pesisir terkepung sangat membutuhkan bantuan, termasuk obat-obatan dan peralatan. (T / P02 / E01)