ilustrasi : Sektor kesehatan Gaza berada diambang kehancuran |
Abu Arab, yang tinggal di Norwegia, telah tiba di Gaza pada hari-hari awal agresi “Israel” sebagai relawan di Rumah Sakit Shifa. Dia menegaskan bahwa “Israel” telah melakukan kejahatan perang selama agresi yang berkelanjutan itu, dan menjelaskan bahwa “Israel” telah mempergunakan senjata yang dilarang oleh hukum internasional, yang meliputi DIME dan Fosfor Putih. Dia meminta komunitas internasional bertanggung jawab atas kebisuan mereka terhadap kejahatan yang terus berlanjut ini.
Dokter Palestina di Eropa telah melakukan kontak dengan lembaga-lembaga kesehatan Eropa dan organisasi kemanusiaan internasional untuk menjelaskan kepada mereka tentang situasi kesehatan yang sangat sulit di Jalur Gaza yang terkepung. “Serangan “Israel” diluncurkan secara acak tanpa target militer sama sekali,” “Mayoritas dari mereka adalah warga sipil tak berdosa. Banyak dari mereka adalah anak-anak dan perempuan, yang membuktikan bahwa serangan “Israel” sengaja menargetkan warga sipil”, kata dokter Abu Arab.
“Kami telah sampai pada kesimpulan ini berdasarkan statistik dari orang-orang yang terluka dan sifat dari cedera di mana korban, bagian kepala dan dada yang terutama ditargetkan oleh pasukan “Israel,” katanya. “Pembunuhan besar-besaran warga sipil Palestina jelas menunjukkan bahwa pembunuh di lapangan telah diperintahkan untuk membunuh sebanyak-banyaknya warga sipil yang mereka temui dalam waktu sesingkat mungkin.
Perang yang tidak manusiawi ini harus dihentikan dengan segera.” “Kemampuan kesehatan Gaza jauh lebih baik dalam dua agresi sebelumnya dibandingkan kondisi akibat serangan yang sedang berlangsung sekarang ini,” katanya. “Kondisi kemanusiaan di Gaza mengisyaratkan pencabutan segera blokade yang dikenakan terhadap Gaza karena blokade itu sendiri merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.” Tegas dokter Abu Arab. ameera/arrahmah