brat ipoh :D

Latest News

Perampok Bersebo Gegerkan Langsa


200313_4.jpg

SERAMBI/ZUBIR
Rosmita (35) warga DUsun Rukun, Gampong Blang, Kecamatan Langsa Kota, korban perampokan tiga pria bertopeng, Selasa (19/3) saat berada di rumahnya. Pelaku berhasil menjarah uang Rp 19 juta dan 5 mayam emas milik korban.


* Pedagang Sayur Jadi Sasaran
* Korban Diseret dan Dibuang di Jalinsum


LANGSA – Perampokan dengan kekerasan bahkan terbilang sadis terjadi di kawasan Kota Langsa, menjelang subuh, Selasa (19/3). Seorang perempuan pedagang sayur jadi korban. Selain kehilangan uang Rp 19 juta dan emas lima mayam, korban sempat diseret-seret ke dalam mobil pelaku dan selanjutnya dibuang di Jalan Nasional Lintas Sumatera (Jalinsum), Gampong Alue Pineung, Kecamatan Langsa Lama.

Pedagang sayur yang jadi korban perampokan tersebut bernama Rosmita (35), warga Gampong Blang, Kecamatan Langsa Kota. Pelakunya berjumlah tiga orang mengenakan topeng penutup wajah (sebo) mengendarai Toyota Avanza hitam.

Menurut informasi yang dihimpun Serambi, menjelang subuh itu, sekitar pukul 04.10 WIB, sebagaimana biasa, Rosmita berangkat dari rumahnya mengendarai sepeda motor yang sarat muatan sayur mayur menuju Pajak Sayur Pasar Langsa. Sehari-harinya Rosmita berjualan sayur mayur di pasar tersebut.

Belum sampai 50 meter memacu sepeda motor dari rumahnya, persisnya di dekat Musalla Dusun Rukun, Gampong Blang, Rosmita dihadang dua laki-laki berpenutup wajah. Tanpa basa-basi, pelaku langsung memegang dan memaksa korban naik ke mobil Avanza hitam yang sudah siaga bersama seorang lainnya di belakang kemudi.

Di kesunyian dan keheningan pagi itu, korban berusaha melawan sambil meronta-ronta. Namun pelaku secara kasar menyeret tubuh korban dan mencampakkannya ke dalam mobil. “Tubuh saya terbentur pintu sehingga gigi depan saya rontok. Saat di dalam mobil saya menjerit minta tolong, tapi mereka menghidupkan lagu dangdut supaya jeritan saya tak terdengar,” kata Rosmita yang ditemui Serambi di rumahnya, Dusun Rukun, Gampong Blang, Selasa (19/3).

Ibu tiga anak ini menceritakan, ketika di dalam mobil, pelaku mencekik lehernya dan mengancam bunuh apabila tidak menuruti permintaan mereka. Rosmita mengalami luka-luka serius. Selain rontok gigi, bagian dahi dan paha kanan korban koyak terkena kawat berduri saat diseret pelaku.

“Saat di dalam mobil itu saya akan dibunuh, tetapi saya bermohon jangan bunuh saya karena saya ada anak bayi. Saya hanya bisa pasrah ketika semua uang dan emas milik saya diambil secara paksa. Selanjutnya saya dicampakkan di jalan Gampong Alue Pineung, dan tak lama kemudian warga menolong saya,” demikian Rosmita.(c42)

Uang Arisan Pajak Sayur Nyaris Berujung Maut

“TOLONG jangan bunuh saya. Saya punya anak bayi. Ambil saja semua harta saya.” Kalimat bernada memelas itu keluar dari mulut Rosmita, pedagang sayur yang disekap dalam mobil Avanza ketika terjadi aksi perampokan terhadap dirinya, menjelang subuh, Selasa (19/3).

Ditemui di rumahnya, di Gampong Blang, Kecamatan Langsa Kota, Rosmita yang terlihat masih sangat trauma menceritakan, setelah diseret paksa ke dalam mobil di dekat Musalla Dusun Rukun, Gampong Blang--berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya--Rosmita langsung dibawa. Sepanjang perjalanan menjelang subuh itu, ketiga pelaku menerornya habis-habisan, bahkan mengancam bunuh jika tak menuruti perintah.

Saat di dalam mobil, Rosmita menjerit minta tolong, tapi suara jeritannya tenggelam dalam ingar-bingar lagu dangdut dari sound mobil yang sengaja dihidupkan pelaku. “Pelaku mencekik leher saya,” ujar Rosmita sambil menahan sakit akibat luka-luka yang dideritanya.

Sambil terus mengancam korban, pelaku mengambil paksa uang tunai sebanyak Rp 19 juta yang ada dalam tas korban. Uang itu merupakan hasil penarikan julo-julo (arisan) sesama pedagang di Pajak Sayur Pasar Langsa yang ditariknya pada hari Senin (18/3). Selain menguras uang arisan milik korban, pelaku juga merampas paksa kalung emas sebanyak lima mayam di leher korban. Bahkan, emas imitasi di pergelangan tangannya juga ikut disikat. “Saya hanya bisa pasrah ketika semua harta benda saya diambil pelaku,” ujar ibu tiga anak ini.

Uang arisan sebanyak Rp 19 juta itu, menurut Rosmita sengaja dibawanya ke pasar pada pagi itu karena dan berencana setelah berjualan akan disetor ke simpanannya di bank. “Ternyata sebelum rencana itu dilaksanakan, musibah pun terjadi,” ujarnya.

Setelah sekitar 45 menit mengalami tindak kekerasan di dalam mobil, korban dicampakkan di Jalan Nasional Lintas Sumatera (Jalinsum), kawasan Gampong Alue Pineung, Kecamatan Langsa Timur berjarak lebih kurang 10 kilometer dari rumah korban. Dalam keremangan pagi itu, korban pun mendapat bantuan dari masyarakat. Suasana berubah geger.

Korban yang mengalami luka-luka dilarikan oleh warga ke RSUD Langsa. Setelah mendapatkan perawatan luka-luka yang dideritanya, ia pun bergegas pulang meski dokter menyarankan dirawat inap. “Dokter bilang saya harus rawat inap, tetapi saya tak mungking menginap di rumah sakit, karena saya ada anak bayi di rumah. Meski tanpa izin dokter saya langsung pulang. Pagi itu juga, bersama suami, langsung melaporkan kejadian itu ke Polres Langsa,” demikian Rosmita.(c42)

Pelakunya Sedang Kami Kejar

KAMI sudah menerima laporan perampokan yang menimpa Rosmita, warga Dusun Rukun, Gampong Blang, Kecamatan Langsa Kota yang terjadi menjelang subuh, Selasa 19 Maret 2013. Korban sudah dimintai keterangan untuk proses pengusutan kasus perampokan dengan kekerasan itu.

Akibat insiden itu, korban Rosmita mengalami kerugian total Rp 26 juta, berupa uang tunai Rp 19 juta, kalung emas, dan lainnya. Menurut keterangan korban, pelaku berjumlah tiga orang memakai sebo menggunakan mobil Avanza hitam. Polisi akan terus mengejar pelaku, semoga cepat terungkap.
* AKBP Hariadi SH SIK, Kapolres Langsa. (c42)

bakri | aceh.tribunnews
no image
  • Open ID Comments
  • Facebook Comments
Top