brat ipoh :D

Latest News

Tim Gabungan Razia Pengecer BBM


* 220 Liter Bensin Disita

KUTACANE - Tim gabungan yang terdiri dari Satpol PP dan WH Agara yang didukung puluhan petugas keamanan, Kamis (7/3) merazia pedagang eceran BBM ilegal yang berjualan di sekitar SPBU Kampung Melayu, Kecamatan Babussalam, Agara. Tak pelak, sebagian pedagang yang mengetahui petugas razia, langsung kucar-kacir melarikan barang dagangannya.

Para pedagang ini yang dituding sebagai salah satu penyebab kelangkaan BBM di Kabupaten Aceh Tenggara (Agara) tidak berkutik, saat bensin dagangannya disita petugas. Kedatangan puluhan petugas Satpol PP dan WH bersama puluhan anggota TNI, Polisi Militer sempat menarik perhatian masyarakat, khususnya para pengendara yang akan mengisin bensin di pedagang eceran.

Razia dipimpin Kasatpol PP dan WH Agara, Denny Febrian Roza SSTP dan berhasil mengamankan puluhan jeriken bensin yang dipajang di pinggir jalan. Seharusnya, jumlah yang disita lebih banyak lagi, tetapi sebagian pedagang sudah mengetahui akan ada razia, sehingga menyembunyikan bensin atau langsung menyembunyikan bensin saat melihat petugas datang.

Dalam razia itu, sempat juga timbul protes dari pedagang pengencer BBM karena bensin yang dibawa petugas mencapai ratusan liter, namun tidak terjadi bentrokan. Para petugas, langsung mengamankan jeriken bensin dan menaikkan ke dalam mobil pikap, lalu pergi menuju ke pedagang lainnya, sehingga pedagang tidak sempat melakukan protes.

Denny Febrian Roza SSTP kepada Serambi mengatakan dalam razia itu, melibatkan puluhan personil dari kesatuannya, anggota TNI dan personil Subdenpom serta Polisi Militer. Disebutkan, sebanyak 220 liter bensin disita yakni  17 jeriken isi lima liter atau berjumlah 85 liter, isi dua liter sebanyak 35 jeriken, isi satu liter 65 jerijen dan 11 jeriken besar dan kecil yang kosong.

Dia menegeaskan akan terus berupaya menertibkan pedagang pengencer BBM di sekitar SPBU, karena sebelumnya sudah diperingatkan, tetapi tidak juga digubris, sehingga harus dirazia. Denny menjelaskan, razia ini untuk mencegah terjadinya penimbunan BBM yang dapat memicu kebakaran, selain kelangkaan BBM.

“Apabila terjadi kebakaran di kawasan seputaran SPBU, maka rumah-rumah penduduk di sekitarnya juga bisa terbakar,” ujar Kasatpol PP dan WH Agara, Denny Febrian Roza SSTP.

Sebelumnya, Satpol-PP dan Wilayatul Hisbah (WH) Agara ini juga telah menyita bensin bersubsidi dari para pedagang eceran. Aksi razia dilaksanakan selama tiga hari, dari Senin (4/2) sampai Rabu (6/2/2013) di wilayah Desa Kampung Melayu, Kecamatan Babussalam dan diamankan 109 liter bensin.

Puluhan sopir mobil penumpang dan pikap Kutacane, Agara juga sempat menggelar demonstransi, memprotes penyaluran BBM bersubidi di SPBU yang lebih mengutamakan pedagang eceran dibandingkan mereka. Aksi para sopir ini yang berdemo ke gedung DPRK sempat memacetkan ruas jalan Jalan Ahmad Yani, Kutacane pada Selasa (29/1/2013) pagi.

Koordinator mobil pikap, Armianto dalam paparannya mengatakan, penjualan BBM bersubsidi di SPBU telah dibatasi, tetapi sebaliknya, kepada pengecer yang membawa jeriken besar tidak dibatasi. Padahal, sebutnya, petugas keamanan ikut mengawasi penyaluran BBM, namun tidak juga berjalan efektif, sehingga harga solar atau bensin bersubsidi naik, antara Rp 7.000-Rp 10.000/liter.

Sedangkan Wakil Bupati Agara, Ali Basrah SPd MM menegaskan tidak ada lagi izin baru untuk pengecer BBM, bahkan izin sejumlah pengecer telah dicabut. Dia mengaku telah memerintahkan petugas Satpol PP untuk menertibkan pedagang eceran BBM.(as) tribun.
Tim Gabungan Razia Pengecer BBM
  • Open ID Comments
  • Facebook Comments
Top