Kantor berita Iran, IRNA, melaporkan pada Senin (10/10), Abdullah Al Najdi menyarankan pemuda Muslim untuk menghindari bermain sepak bola kecuali dalam kondisi tertentu.
Dia menambahkan, jika pemuda Muslim ingin bermain sepak bola, aspek dari permainan harus diubah sehingga tidak menyerupai “permainan yang dipraktekkan oleh orang-orang kafir”.
Menurutnya, keputusan seperti pelanggaran, tendangan penalti, korner, dan bola out yang telah diciptakan oleh orang-orang kafir, tidak boleh digunakan dalam permainan.
Al Najdi mengatakan, pemain sepak bola dalam sebuah tim harus lebih atau kurang dari 11 orang untuk menghindari kemiripan dengan orang-orang kafir dan mereka harus bermain dengan kostum lain karena seragam sepak bola biasa tidak cocok untuk pemuda Muslim.
“Pertandingan sepak bola tidak perlu wasit setelah teknis tersebut dihapus dari pertandingan,” ujar Al-Najdi.
“Jika salah satu dari Anda mencetak gol, tidak perlu merebut bola dan memeluk atau menciumnya dan tidak bersukacita, karena ini adalah apa yang dilakukan Amerika dan Prancis. Pada dasarnya, Anda tidak perlu hal ini karena tujuan Anda jelas,” tegas Al-Najdi.
Dia menambahkan, tidak ada pemain tertentu harus ditunjuk sebagai pengganti, namun pemain harus mengubah posisi ketika salah satu dari mereka mengalami kelelahan. (Mel/IRIB/indonesian.irib.ir).*
by: http://pusdai.com/?p=7666
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...