Hebron – PIP: Sebuah organisasi HAM yang konsen dengan urusan tawanan Palestina di penjara Israel menegaskan bahwa pemerintah penjajah selama 2011 meningkatkan eskalasi kekerasannya dengan menggelar aksi penangkapan besar-besaran terhadap warga Palestina. Terutama setelah deal pertukaran tawanan antara Hamas dan Israel tiga bulan lalu. Aksi penangkapan ini terjadi di seluruh distrik-distrik Palestina.
Organisasi HAM Anshar Asra (Pembela Tawanan) dalam siaran persnya hari ini Jumat (30/12) menegaskan bahwa selama 2011 pasukan Israel menangkap 3232 warga Palestina, 383 di antaranya adalah anak-anak. Sehingga, tawanan anak-anak di penjara Israel kini berjumlah 250 anak.
Laporan ini mengisyaratkan bahwa terjadi peningkatan signifikan dalam aksi penangkapan terhadap anak-anak di bawah umur. Hal yang sama terjadi pada berlanjutnya aksi kekerasan, pemeriksaan kasar, sanksi massal, sanksi individual terhadap tawanan Palestina. Israel juga merampas hak-hak manusiawi dan hak hidup serta hak berjuang sesuai dengan cita-cita nasional mereka. Padahal tawanan Palestina juga sudah menggelar aksi mogok makan secara terbuka selama 23 hari sebagai tuntutan untuk memperbaiki kondisi buruk mereka.
Di antara para tawanan selama 2011, ada 11 wakil rakyat Palestina yang ditangkap. Sehingga, jumlah total wakil rakyat yang mendekam di penjara Israel adalah 23 orang, mayoritas dari fraksi perubahan dan reformasi.
Organiasi HAM ini mengisyaratkan bahwa seperempat terakhir tahun 2011 terjadi aksi penangkapan signifikan di Hebron dan desa-desa di sana, Nablus dan desa-desa di dalamnya, seperti desa Aurata, juga Betlehem, kampung Silwan di Al-Quds, Tulkarm, Selvit, Ramallah dan Beirah.
Di antara korban penangkapan adalah keluarga dua tawanan Palestina; keluarga tawanan Ala’ Al-Ju’bah (17) dari Hebron yang ditangkap pada 7 Desember 2011 dan keluarga tawanan Salwa Hissan (53) dari Hebron yang ditangkap pada 19 Oktober 2011. (bsyr)
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...