Senin, 19 Desember 2011 10:51 WIB
dan sebagian di Kecamatan Seunagan Timur, Nagan Raya, Minggu (18/12) menjelang pukul 01.00 WIB panik dan mengungsi ke pegunungan di kawasan itu sambil membawa harta benda miliknya. Mereka khawatir akan terjadi bencana besar, karena Sungai (Krueng) Nagan tiba-tia mengering selama empat jam.
Peristiwa langka itu terjadi saat mayoritas masyarakat sedang tidur lelap. Sejumlah warga yang belum tidur mendapati sungai yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Nagan di Desa Ulee Jalan, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, itu tiba-tiba mengering, sehingga kelihatan dasarnya.
Fenomena yang tidak didahului oleh gempa bumi itu menyebabkan warga panik, terutama karena khawatir bakal terjadi banjir bandang, seperti terjadi tahun 2008. “Warga akhirnya berlarian ke gunung menyelamatkan diri sambil membawa seluruh anggota keluarganya dan sejumlah barang berharga yang disimpan di dalam koper,” ungkap Agussalim, relawan RAPI asal Seunagan Timur, kepada Serambi, Minggu (18/12) pagi.
Menurut Agussalim, masyarakat yang panik itu akhirnya berkumpul di sekitar puskesmas setempat yang terletak di kawasan pegunungan Desa Blang Seumot, Kecamatan Beutong. Peristiwa mengeringnya Krueng Nagan itu, kata Agussalim, berlangsung sekitar empat jam, mulai pukul 01.00 hingga 04.00 WIB.
Setelah itu, debit air sungai kembali berangsur normal. Tapi warnanya berubah menjadi hitam dan kental, karena banyaknya lumpur. Saat dasar sungai kembali terisi air, terdengar suara gemuruh. Ini menambah kepanikan warga.
“Kami agak kesulitan menenangkan warga, karena kepanikan yang terjadi di luar dugaan kami,” kata Agussalim yang mengaku ikut mengungsikan istrinya di lokasi pengungsian massal itu.
Setelah empat jam berlalu, kata Agussalim, relawan RAPI mengecek dasar sungai bersama sejumlah warga. Ternyata saat itu aliran sungai sudah mendekati normal, tak kering lagi. Warga pun berbondong-bondong kembali ke rumah masing-masing, menjelang subuh.
Sementara itu, Tgk Dun, tokoh pemuda Blang Ara Gampong, Kecamatan Seunagan Timur kepada Serambi dini hari kemarin melaporkan, akibat peristiwa itu warga di kawasan tersebut terpaksa begadang semalam suntuk karena khawatir akan terjadi bencana besar. Kepanikan yang melanda warga di wilayah itu juga menyebabkan masyarakat terpaksa tidur di luar rumah, mengantisipasi terjadinya kemungkinan terburuk.
Secara terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, Drs Mawardi yang dikonfirmasi Serambi mengaku keringnya DAS Krueng Nagan di Kecamatan Beutong itu berlangsung empat jam.(edi)
Peristiwa langka itu terjadi saat mayoritas masyarakat sedang tidur lelap. Sejumlah warga yang belum tidur mendapati sungai yang terletak di Daerah Aliran Sungai (DAS) Krueng Nagan di Desa Ulee Jalan, Kecamatan Beutong, Nagan Raya, itu tiba-tiba mengering, sehingga kelihatan dasarnya.
Fenomena yang tidak didahului oleh gempa bumi itu menyebabkan warga panik, terutama karena khawatir bakal terjadi banjir bandang, seperti terjadi tahun 2008. “Warga akhirnya berlarian ke gunung menyelamatkan diri sambil membawa seluruh anggota keluarganya dan sejumlah barang berharga yang disimpan di dalam koper,” ungkap Agussalim, relawan RAPI asal Seunagan Timur, kepada Serambi, Minggu (18/12) pagi.
Menurut Agussalim, masyarakat yang panik itu akhirnya berkumpul di sekitar puskesmas setempat yang terletak di kawasan pegunungan Desa Blang Seumot, Kecamatan Beutong. Peristiwa mengeringnya Krueng Nagan itu, kata Agussalim, berlangsung sekitar empat jam, mulai pukul 01.00 hingga 04.00 WIB.
Setelah itu, debit air sungai kembali berangsur normal. Tapi warnanya berubah menjadi hitam dan kental, karena banyaknya lumpur. Saat dasar sungai kembali terisi air, terdengar suara gemuruh. Ini menambah kepanikan warga.
“Kami agak kesulitan menenangkan warga, karena kepanikan yang terjadi di luar dugaan kami,” kata Agussalim yang mengaku ikut mengungsikan istrinya di lokasi pengungsian massal itu.
Setelah empat jam berlalu, kata Agussalim, relawan RAPI mengecek dasar sungai bersama sejumlah warga. Ternyata saat itu aliran sungai sudah mendekati normal, tak kering lagi. Warga pun berbondong-bondong kembali ke rumah masing-masing, menjelang subuh.
Sementara itu, Tgk Dun, tokoh pemuda Blang Ara Gampong, Kecamatan Seunagan Timur kepada Serambi dini hari kemarin melaporkan, akibat peristiwa itu warga di kawasan tersebut terpaksa begadang semalam suntuk karena khawatir akan terjadi bencana besar. Kepanikan yang melanda warga di wilayah itu juga menyebabkan masyarakat terpaksa tidur di luar rumah, mengantisipasi terjadinya kemungkinan terburuk.
Secara terpisah, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nagan Raya, Drs Mawardi yang dikonfirmasi Serambi mengaku keringnya DAS Krueng Nagan di Kecamatan Beutong itu berlangsung empat jam.(edi)
Editor : bakri
by: aceh.tribunnews
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...