brat ipoh :D

Latest News

Tangse Berduka Lagi

 
* 26 Rumah Hanyut
* Beureunuen-Tangse Putus Total


TANGSE - Setelah sempat porak-poranda diterjang banjir bandang pada 10 Maret 2011, kini sejumlah desa di Kecamatan Tangse, Kecamatan Pidie kembali didera musibah serupa. Bedanya, banjir kali ini disebabkan luapan sungai menyusul hujan deras sejak menjelang sore hingga tadi malam.

Laporan sementara yang diterima Serambi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pidie tadi malam menyebutkan, musibah kali ini menyebabkan sedikitnya 10 desa terkurung, 26 rumah hanyut, puluhan titik badan jalan tertimbun, transportasi lumpuh, dan listrik padam akibat tiang bertumbangan. Belum ada laporan korban jiwa, namun seorang warga Blang Malo dilaporkan hilang dan sejumlah lainnya luka-luka.

Blang Malo merupakan salah satu desa di lintasan Beureunuen-Tangse yang paling parah dihantam banjir luapan. Ruas jalan di kawasan desa ini hingga ke desa-desa berikutnya ke arah Tangse, yaitu Kebun Nilam, Ulee Gunong, dan Pulo Mesjid tertutup bongkahan batu, kayu, dan lumpur. Bahkan ada batang kayu berdiameter 1,5 meter menutupi badan jalan di kawasan Blang Malo.

Kawasan terparah dilaporkan berada pada Km 32 lintas Beureunuen-Tangse. Ada tiga lokasi longsor di kawasan ini, yaitu di Desa Blang Malo, Kebun Nilam, dan Ulee Gunong. Lokasi ini merupakan pergunungan awal memasuki Kecamatan Tangse yang berjarak sekitar delapan kilometer lagi dengan ibu kota kecamatan.

Banjir yang menyapu sedikitnya 10 desa di Kecamatan Tangse akibat meluapnya Krueng Inong, salah satu aliran sungai yang melintasi kecamatan itu. Sungai itu meluap akibat hujan deras sejak pukul 14.30 WIB. Hingga pukul 20.00 WIB tadi malam, hujan masih mengguyur.

Ke-10 desa yang diterjang banjir luapan adalah Kebun Nilam, Blang Malo, Ulee Gunong, Pulo Mesjid I, Pulo Mesjid II, Pulo Kawah, Neubok Badeuk, Pulo Seunong, Simpek, dan Tanjong Bungong. Desa Tanjong Bungong merupakan kampung asal Alm Tgk Hasan Ditiro, yang juga dihantam banjir bandang tahun lalu.

Kepala Pelaksana BPBD Pidie mengatakan, pihaknya sudah melaporkan bencana itu ke BPBA di Banda Aceh. “Kita upayakan membuka akses jalan agar bisa menjangkau semua desa yang dihantam bencana. Cuma malam ini terkendala hujan deras,” kata Apriadi yang terjebak di Blang Malo, tadi malam.

Selain Blang Malo, desa terparah lainnya dihantam banjir adalah Kebun Nilam. Air yang turun dari gunung menghantam 15 rumah di desa ini yang bersisian dengan Krueng Kebun Nilam. Rumah-rumah tersebut berada di sisi kiri jalur Beureunuen-Tangse. “Rumah rubuh ke sungai lalu hanyut. Deretan perumahan memang dekat sekali dengan sungai,” kata M Husin (38), warga Ulee Gunong, tetangga Desa Kebun Nilam.

Seorang warga Tangse lainnya, Asin (40) melaporkan, banjir juga mengakibatkan jembatan Kuala Panteu sepanjang 8 meter melintasi jalan Beureunuen-Tangse putus. Jembatan tersebut berada di Gampong Blang Malo di jalan menikung di bawah sungai kecil (alur).

Selain itu, kata Asin, pada jarak 50 meter dari jembatan Kuala Panteu, jembatan lainnya sepanjang empat meter juga rusak. “Warga terpaksa jalan kaki ke Tangse. Kendaraan ditinggalkan di rumah warga di dekat jembatan yang putus. Tangse terisolir,” kata Asin.

Sekdakab Pidie, M Iriawan, dalam pesan singkat-nya (sms) yang dikirim ke Serambi menjelaskan, di Gampong Blang Malo sebanyak empat rumah hilang diterjang banjir dan satu lainnya rusak. Warga Blang Malo yang mengungsi sebanyak 5 kepala keluarga atau 15 jiwa. Mereka mengungsi ke Masjid Baitul Ridwan di Blang Malo.

Menurut Sekda Pidie, Tangse gelap gulita karena tiang listrik tumbang akibat tertimpa pohon. “Pemkab Pidie melalui BPBD, dibantu Kodim 0102, Polres, Tagana, dan PMI, dan relawan lainnya bahu membahu membantu korban,” kata Sekda Iriawan.(aya/c43/naz)

Editor : bakri
Tangse Berduka Lagi
  • Open ID Comments
  • Facebook Comments

0 comments:

Post a Comment

komentar anda...

Top