Foto : PM Israel di PBB (AP)
NEW YORK - Iran merespons pidato Perdana
Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB). Iran menyebut Netanyahu dan rezimnya munafik dan
tidak tahu malu.
Dalam pidatonya di PBB, Netanyahu tak henti-hentinya membahas program nuklir Iran sambil membawa gambar bom dan spidol merah. Gambar bom itu, merupakan diagram yang dibuat Netanyahu untuk mendeskripsikan tahap-tahap perkembangan program pengayaan uranium Iran.
Wakil Duta Besar Iran untuk PBB Eshaq Al-e-Habib, langsung mengecam pidato Netanyahu. Habib mengatakan dengan lantang, Israel-lah yang merupakan ancaman perdamaian. Habib mengingatkan kembali, Netanyahu tidak berhak untuk menggurui Iran.
"Saat ini, rezim dari perdana menteri yang tidak tahu malu dan munafik itu melayangkan tuduhan yang tidak berdasarkan fakta. Ucapannya bertentangan dengan program nuklir kami yang digunakan untuk kepentingan damai," ujar Habib, seperti dikutip New York Times, Sabtu (29/9/2012).
Habib menambahkan, selama ini pejabat Iran selalu membicarakan kepemilikan Israel terhadap senjata nuklir. Israel sendiri tidak pernah meratifikasi Perjanjian Non-Poliferasi Nuklir (NPT). Sementara itu, Iran sudah menandatangani pada 1968 silam. Israel dan Iran juga tergabung dalam Badan Atom Internasional (IAEA).
Menurut Habib, Israel mencoba untuk mengalihkan perhatian negara-negara lain terhadap isu senjata nuklir Israel yang sangat berbahaya. Habib menasihati Israel agar menaati hukum internasional dan mengizinkan masuk IAEA yang akan memeriksa program nuklirnya.
Sejauh ini, Negeri Yahudi itu tidak pernah mengakui kepemilikannya atas senjata nuklir. Namun, salah satu organisasi non-partisan di Amerika Serikat (AS), The Arms Control Association, melaporkan 75 dari 200 misil Israel, berhulu ledak nuklir.(AUL)
okezone
Dalam pidatonya di PBB, Netanyahu tak henti-hentinya membahas program nuklir Iran sambil membawa gambar bom dan spidol merah. Gambar bom itu, merupakan diagram yang dibuat Netanyahu untuk mendeskripsikan tahap-tahap perkembangan program pengayaan uranium Iran.
Wakil Duta Besar Iran untuk PBB Eshaq Al-e-Habib, langsung mengecam pidato Netanyahu. Habib mengatakan dengan lantang, Israel-lah yang merupakan ancaman perdamaian. Habib mengingatkan kembali, Netanyahu tidak berhak untuk menggurui Iran.
"Saat ini, rezim dari perdana menteri yang tidak tahu malu dan munafik itu melayangkan tuduhan yang tidak berdasarkan fakta. Ucapannya bertentangan dengan program nuklir kami yang digunakan untuk kepentingan damai," ujar Habib, seperti dikutip New York Times, Sabtu (29/9/2012).
Habib menambahkan, selama ini pejabat Iran selalu membicarakan kepemilikan Israel terhadap senjata nuklir. Israel sendiri tidak pernah meratifikasi Perjanjian Non-Poliferasi Nuklir (NPT). Sementara itu, Iran sudah menandatangani pada 1968 silam. Israel dan Iran juga tergabung dalam Badan Atom Internasional (IAEA).
Menurut Habib, Israel mencoba untuk mengalihkan perhatian negara-negara lain terhadap isu senjata nuklir Israel yang sangat berbahaya. Habib menasihati Israel agar menaati hukum internasional dan mengizinkan masuk IAEA yang akan memeriksa program nuklirnya.
Sejauh ini, Negeri Yahudi itu tidak pernah mengakui kepemilikannya atas senjata nuklir. Namun, salah satu organisasi non-partisan di Amerika Serikat (AS), The Arms Control Association, melaporkan 75 dari 200 misil Israel, berhulu ledak nuklir.(AUL)
okezone
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...