Muslim Athena shalat disamping sebuah poster menggambarkan 'Larangan Masjid' |
Bepergian ke Eropa bukan lagi hal yang menyulitkan bagi kaum Muslim.
Sebab makanan halal sarana ibadah sudah tersedia di mana-mana. Untuk
melaksanakan salat Jumat misalnya, kaum muslim tak akan kesulitan sebab
masjid tersedia di banyak tempat.
Semua kota besar dan ibu kota di Eropa mempunyai paling tidak satu
bangunan masjid besar dan beberapa masjid kecil. Namun, tidak di Athena,
Yunani. Inilah satu-satunya ibu kota di Uni Eropa yang tidak mempunyai
masjid.
Jangan bayangkan di Athena terdapat masjid agung seperti di Berlin,
Jerman atau Grande Mosquee De Paris di Prancis. Jangan berharap pula
beribadah bisa senyaman di masjid Regent's Park di London, Inggris.
Yunani merupakan gerbang masuk imigran ke Eropa, banyak Muslim
berdatangan ke Yunani bahkan menetap di berbagai kota, termasuk Athena.
Di ibu kota Yunani itu, tak ada bangunan khusus untuk beribadah umat
Islam. Selama ini umat Islam menggunakan aneka bangunan tak resmi untuk
beribadah. Misalnya, di lahan parkir bawah tanah atau di ruang-ruang
sempit lainnya.
Resminya Yunani melarang sebuah bangunan digunakan untuk darurat atau
bukan peruntukannya. Menggunakan bangunan lain untuk shalat Jumat adalah
ilegal. Namun, Muslim di Athena tidak punya pilihan lain. Meski ilegal,
mereka terpaksa beribadah shalat jumat di gedung parkir bawah tanah
atau ruangan lainnya.
Yunani, negeri dengan mayoritas penduduk beragama Kristen Ortodoks itu,
memang melarang bangunan masjid berdiri di sana. Aturan ini berlaku
sejak kekuasaan Kesultanan Ottoman yang Muslim berakhir pada 1832 dan
Yunani meraih kemerdekaan.
Sejak itulah, pemerintah melarang pendirian masjid di kota Athena. Saat
ini, diperkirakan terdapat 300 ribu warga Muslim di kota berpenduduk 5
juta itu.