Kerusuhan disertai pembakaran terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas)
Klas I Tanjung Gusta Medan, usai buka puasa malam tadi. Akibatnya,
ratusan napi berhasil melarikan diri.
"Kebakaran diduga disebabkan pembakaran yang dilakukan para napi," kata Humas Dirjen Pemasyarakatan, Kemenhukan Akbar Hadi saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Kamis 11 Juli2013.
Ia menjelaskan sejak sore tadi Listrik mati di Lapas. Pihak lapas sudah berkoordinasi dengan pihak PLN namun hingga waktu buka puasa listrik belum menyala. "Sekitar pukul 18.00 WIB. Muncul kobaran api. Api ini diduga akibat ulah napi yang melakukan pembakaran," katanya.
Saat api membesar dan kondisi mulai panik, sekitar 200 narapidana melarikan diri. Napi yang kabur ini bagian dari 2400 Napi yang ada dalam tahanan.
"Saat ini petugas sedang melakukan pendataan. Sementara baru 200 napi yang diperkirakan kabur," katanya.
Pantauan VIVAnews, saling lempar juga terlihat di halaman lapas. Puluhan pemadam yang berusaha memadamkan api mendapat serangan perlawanan dari tahanan di dalam lapas. "Kami memadamkan api dapat lemparan dari dalam," kata seorang petugas pemadam kebakaran.
Akbar menjelaskan keadaan sudah bisa dikendalikan petugas. "Api sudah mulai padam. Kita koordinasi dengan Brimob dan Polda Sumatra Utara untuk melakukan pengejaran," katanya.
Di lapas ini terdapat beberapa napi dalam kasus terorisme. Saat dikonfirmasi keberadaannya ia mengatakan belum tahu."Kita sedang data semua napi. Kita belum tahu siapa saja dan kasus apa saja yang melarikan diri," katanya.
Sementara itu kabareskrim Mabes Polri, Komjen, Sutaraman membenarkan peristiwa itu. "Kita sudah siapkan tim dan sedang bergerak melakukan pencarian," ujarnya di Mabes Polri.
"Kebakaran diduga disebabkan pembakaran yang dilakukan para napi," kata Humas Dirjen Pemasyarakatan, Kemenhukan Akbar Hadi saat dihubungi melalui telepon genggamnya, Kamis 11 Juli2013.
Ia menjelaskan sejak sore tadi Listrik mati di Lapas. Pihak lapas sudah berkoordinasi dengan pihak PLN namun hingga waktu buka puasa listrik belum menyala. "Sekitar pukul 18.00 WIB. Muncul kobaran api. Api ini diduga akibat ulah napi yang melakukan pembakaran," katanya.
Saat api membesar dan kondisi mulai panik, sekitar 200 narapidana melarikan diri. Napi yang kabur ini bagian dari 2400 Napi yang ada dalam tahanan.
"Saat ini petugas sedang melakukan pendataan. Sementara baru 200 napi yang diperkirakan kabur," katanya.
Pantauan VIVAnews, saling lempar juga terlihat di halaman lapas. Puluhan pemadam yang berusaha memadamkan api mendapat serangan perlawanan dari tahanan di dalam lapas. "Kami memadamkan api dapat lemparan dari dalam," kata seorang petugas pemadam kebakaran.
Akbar menjelaskan keadaan sudah bisa dikendalikan petugas. "Api sudah mulai padam. Kita koordinasi dengan Brimob dan Polda Sumatra Utara untuk melakukan pengejaran," katanya.
Di lapas ini terdapat beberapa napi dalam kasus terorisme. Saat dikonfirmasi keberadaannya ia mengatakan belum tahu."Kita sedang data semua napi. Kita belum tahu siapa saja dan kasus apa saja yang melarikan diri," katanya.
Sementara itu kabareskrim Mabes Polri, Komjen, Sutaraman membenarkan peristiwa itu. "Kita sudah siapkan tim dan sedang bergerak melakukan pencarian," ujarnya di Mabes Polri.