Kerusuhan dan kebakaran di penjara Medan menyebabkan paling tidak sekitar 100 narapidana melarikan diri, termasuk napi teroris.
Kepala bidang Humas Polda Sumatera Utara Heru Prakoso -kepada BBC Indonesia- membenarkan terjadinya kerusuhan dan kebakaran di LP Tanjung Gusta Medan ini.
"Benar ada kerusuhan. Kami sedang mendapatkan rincian insiden ini," kata Heru.
Sebelumnya para narapidana melakukan protes karena air dan listrik tidak mengalir di penjara itu.
Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Denny Indrayana mengatakan prioritas para petugas saat ini adalah untuk mengamankan para tahanan.
10 napi diamankan
"Prioritas petugas saat ini adalah mengamankan napi. Tadi memang ada masalah dengan listrik dan air. Petugas berusaha memperbaiki tetapi belum selesai sudah ada kejadian," kata Denny seperti dikutip Metro TV.Jumlah tahanan di LP Tanjung Gusta saat ini sekitar 2600-an sementara daya tampung hanya 1.000 narapidana.
Sementara itu Kapolda Sumatera Utara Syarif Gunawan mengatakan seperti dikutip Metro TV, "Hasil sweeping petugas menemukan 10 napi yang kabur dan diamankan di sejumlah Polres."
"Satu napi teroris sudah tertangkap. Akurasi jumlah kami belum tahu," kata Syarif.
"Pencarian masih berlangsung, warga diminta waspada," tambah Syarif
bbc