BANDA ACEH
- Tepat pukul 10.01 WIB, Senin (16/12/2013), Malik Mahmud Al Haythar
mengucapkan sumpahnya sebagai Wali Nanggroe Aceh ke-9. Wali yang
bergelar Al Mukarram Maulana Al Mudabbir Al Malik ini, menggantikan Wali
Nanggroe ke-8 Dr Tgk Hasan Muhammad di Tiro yang wafat 3 Juni 2010.
Pengukuhan Malik berlangsung dalam Sidang Paripurna Istimewa Dewan
Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) di Gedung Utama Dewan di Jl Tgk Daud
Beureueh.Malik Mahmud Al Haythar mengucapkan sumpahnya diawali
dengan lantunan suara azan oleh Qari Internasional asal Aceh H Hamli
Yunus SAg. Suara azan terdengar merdu hingga membuat suasana gedung
dewan mendadak hening. Malik Mahmud dan para undangan lainnya tampak
menghayati setiap lafaz azan sebelum ia kemudian turun dari podium utama
menuju sebuah meja di depan Ketua DPRA untuk mengucapkan sumpah.
Sumpah tersebut tertera di atas sebuah naskah bersampul merah yang ditulis dalam dua versi Bahasa Arab dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Tampak juga sebuah Alquran kuning emas di antara naskah sumpah yang dibacakan Malik Mahmud. Ucapan sumpah ini disaksikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Hasbi Abdullah. Inilah teks sumpah Wali Nanggroe ke 9:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Dan Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah Utusan Allah.
Demi Allah.. Demi Allah.. Demi Allah.. Saya bersumpah dengan nama Allah seraya Alquran yang mulia di tangan saya Bahwa akan saya serahkan nyawa, darah, dan harta saya untuk Aceh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya dan pemimpinmu
Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janjimu
Bagi orang yang melanggar janji yang telah dia janjikannya dengan Allah
Maka akan dilaknati oleh Allah dan dimasukkannya ke dalam api neraka
Penuhilah janjimu, sebab janjimu akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman
Dan orang-orang yang memelihara amanah dan janjinya.
Aceh : Senin 11 Shafar 1435 H
16 Desember 2013 M
Sumpah itu ditandatangani oleh Tengku Malik Mahmud Al-Haythar selaku Wali Nanggroe dan dua saksi yakni, Gubernur Aceh Dr H Zaini Abdullah dan Ketua DPR Aceh, Drs H Hasbi Abdullah MS
Sumpah tersebut tertera di atas sebuah naskah bersampul merah yang ditulis dalam dua versi Bahasa Arab dan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia. Tampak juga sebuah Alquran kuning emas di antara naskah sumpah yang dibacakan Malik Mahmud. Ucapan sumpah ini disaksikan Gubernur Aceh Zaini Abdullah dan Hasbi Abdullah. Inilah teks sumpah Wali Nanggroe ke 9:
"Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang Saya bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah Dan Saya bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu adalah Utusan Allah.
Demi Allah.. Demi Allah.. Demi Allah.. Saya bersumpah dengan nama Allah seraya Alquran yang mulia di tangan saya Bahwa akan saya serahkan nyawa, darah, dan harta saya untuk Aceh dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya dan pemimpinmu
Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah janji-janjimu
Bagi orang yang melanggar janji yang telah dia janjikannya dengan Allah
Maka akan dilaknati oleh Allah dan dimasukkannya ke dalam api neraka
Penuhilah janjimu, sebab janjimu akan diminta pertanggungjawabannya di akhirat
Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman
Dan orang-orang yang memelihara amanah dan janjinya.
Aceh : Senin 11 Shafar 1435 H
16 Desember 2013 M
Sumpah itu ditandatangani oleh Tengku Malik Mahmud Al-Haythar selaku Wali Nanggroe dan dua saksi yakni, Gubernur Aceh Dr H Zaini Abdullah dan Ketua DPR Aceh, Drs H Hasbi Abdullah MS
SERAMBINEWS.COM,