JANTHO - Warga peternak di kawasan Blangbintang, Aceh Besar,
diresahkan aksi pencurian sapi menggunakan racun yang kerap terjadi di
daerah itu. Tak kurang dari 17 ekor hewan dilaporkan hilang dalam tiga
bulan terakhir.
Aksi pencurian ternak warga itu kembali terjadi, Kamis (12/12) malam, terhadap dua ekor sapi milik Hasan Basri, warga Gampong Data Makmur. “Mereka meracun sapi yang kami tempatkan di kebun, dan langsung menyembelihnya di lokasi, untuk diambil dagingnya. Sedangkan bangkainya ditinggalkan begitu saja,” kata Hasan Basri, kemarin.
Dari satu ekor bangkai sapi yang ditemukan di kebun Hasan Basri itu, terlihat kondisinya membiru. Diduga, sapi yang belum sempat diambil dagingnya itu, telah diracun oleh pelaku untuk memudahkannya mengambil daging hewan itu.
“Kalau dagingnya kemudian dijual, pasti akan membahayakan warga lain yang mengonsumsinya. Karena itu, kami mendesak aparat kepolisian di Blangbintang tidak membiarkan keresahan masyarakat yang sudah berlangsung beberapa bulan ini,” tegasnya.
Camat Blangbintang, Erijoni SP menerima sedikitnya 13 warga yang mengaku kehilangan ternaknya, dengan total ternak yang hilang mencapai 17 ekor. Aksi pencurian ini diduga dilakukan oleh beberapa orang dengan kendaraan pada malam hari. “Karena terlihat jejak ban mobil di lokasi kebun miilk Hasan Basri yang baru kehilangan teranaknya itu,” katanya.
Para pemilik ternak yang mengalami nasib sama selama beberapa bulan terakhir yaitu, Zahriadi kehilangan tiga ekor, Zamzami satu ekor, Nafis satu ekor, M Ali satu ekor, Abdulrahman satu ekor, Rasyid satu ekor, Zuhri satu ekor, Muzakkir satu ekor, Ibrahim satu ekor, T Ikhtiar dua ekor, Sarwaidi satu ekor, dan Bakhtiar satu ekor.
Lokasi tempat hilangnya ternak warga itu hanya terpaut sekitar 4 Km dari Kantor Polsek (Persiapan) Blangbintang, yang juga berdekatan dengan Pos Koramil TNI AD, dan Pos Penjagaan TNI AU Lanud SIM tribunnews
Aksi pencurian ternak warga itu kembali terjadi, Kamis (12/12) malam, terhadap dua ekor sapi milik Hasan Basri, warga Gampong Data Makmur. “Mereka meracun sapi yang kami tempatkan di kebun, dan langsung menyembelihnya di lokasi, untuk diambil dagingnya. Sedangkan bangkainya ditinggalkan begitu saja,” kata Hasan Basri, kemarin.
Dari satu ekor bangkai sapi yang ditemukan di kebun Hasan Basri itu, terlihat kondisinya membiru. Diduga, sapi yang belum sempat diambil dagingnya itu, telah diracun oleh pelaku untuk memudahkannya mengambil daging hewan itu.
“Kalau dagingnya kemudian dijual, pasti akan membahayakan warga lain yang mengonsumsinya. Karena itu, kami mendesak aparat kepolisian di Blangbintang tidak membiarkan keresahan masyarakat yang sudah berlangsung beberapa bulan ini,” tegasnya.
Camat Blangbintang, Erijoni SP menerima sedikitnya 13 warga yang mengaku kehilangan ternaknya, dengan total ternak yang hilang mencapai 17 ekor. Aksi pencurian ini diduga dilakukan oleh beberapa orang dengan kendaraan pada malam hari. “Karena terlihat jejak ban mobil di lokasi kebun miilk Hasan Basri yang baru kehilangan teranaknya itu,” katanya.
Para pemilik ternak yang mengalami nasib sama selama beberapa bulan terakhir yaitu, Zahriadi kehilangan tiga ekor, Zamzami satu ekor, Nafis satu ekor, M Ali satu ekor, Abdulrahman satu ekor, Rasyid satu ekor, Zuhri satu ekor, Muzakkir satu ekor, Ibrahim satu ekor, T Ikhtiar dua ekor, Sarwaidi satu ekor, dan Bakhtiar satu ekor.
Lokasi tempat hilangnya ternak warga itu hanya terpaut sekitar 4 Km dari Kantor Polsek (Persiapan) Blangbintang, yang juga berdekatan dengan Pos Koramil TNI AD, dan Pos Penjagaan TNI AU Lanud SIM tribunnews