Menguatnya peran pasukan jihad Negara Islam Irak dan Levant
(ISIS/ISIL) yang telah menguasai setengah wilayah di Irak ternyata tidak
luput dari pantauan jutaan para pendukungnya di Indonesia.
"Sejumlah sel 'garis keras' bahkan disinyalir telah menyampaikan dukungan untuk ISIS secara terbuka," sebut seorang pengamat.
Dilaporkan BBC (16/6), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme
(BNPT), Ansyaad Mbai mengatakan hal ini sudah memasuki tahap yang sangat
mengkhawatirkan.
"Kita punya pengalaman dengan militan yang ke Afghanistan dulu karena
gerakan ISIS itu sama saja dengan al-Qaeda dan disana mereka mengikuti
pelatihan dan mungkin juga terlibat aksi-aksi perlawanan bersenjata,
kembalinya di kita ya itu cukup mengkhawatirkan," kata Mbai kepada BBC
Indonesia.
Umumnya, lanjut Mbai, "Mereka yang menyatakan kesetiaan kepada ISIS
adalah anggota kelompok yang merupakan pecahan dari Jamaah Islamiyah,
Jamaah Anshorut Tauhid atau Negara Islam Indonesia," kata Mbai.
Dukungan ini pun dilakukan tidak tertutup melainkan secara terbuka di
depan publik. BNPT akan mengambil langkah antisipatif untuk mencegah
bergulirnya aksi 'teror' di Indonesia, termasuk bekerja sama dengan
beberapa negara.
"Pertama kita bekerja sama secara internasional dengan beberapa negara
tapi pengiriman militan-militan seperti ini, ya, sulit terdeteksi karena
mereka pergi umumnya banyak lewat negara ketiga, dimana para dubes kita
disana juga tidak bisa mendatakan orang-orang ini karena mereka memang
tidak melapor juga kepada KBRI kita di sana," kata Ansyaad.
Sumpah Setia pada ISIS
"Kalau melihat fenomena satu dua tahun belakangan dari sosial media
tampak dukungan yang cukup besar bahkan bersifat terbuka, banyak status,
banyak twit, yang menunjukkan keberadaan kelompok itu harus diakui dan
didukung di setiap langkah dan tindakannya di sana," kata pengamat
'terorisme' dari Yayasan Prasasti Perdamaian, Taufik Andrie.
Ia menambahkan bahwa belum lama ini, Seorang narapidana 'terorisme',
Aman Abdurrahman yang pada 2010 divonis delapan tahun penjara untuk
kasus kamp pelatihan militan di Aceh, dikabarkan telah mengucapkan janji
setia untuk ISIS.
"Beberapa pekan lalu, ada keterangan bahwa Aman Abdurrahman dan
kelompoknya membuat pernyataan baiat (pernyataan setia) berdasarkan
surat yang dikirim ke internet. Artinya selain apa yang dilakukan di
Jakarta, Ciputat, Malang, lewat deklarasi terbuka, ada tokoh penting
yaitu Aman ini, seorang pemikir jihad kontemporer yang memberi dukungan
secara terbuka," ujarnya.
Perwujudan dari dukungan itu diperkirakan adalah memberikan sumbangan
materi melalui penggalangan dana, meski tidak tertutup kemungkinan ISIS
akan meminta pengikutnya di Indonesia untuk memberikan sumbangan
personil.
Menurut Taufik Andrie dampaknya terhadap Indonesia mungkin baru akan
terlihat beberapa tahun lagi ketika situasi Suriah reda dan para
kombatan kembali ke Indonesia.
"Karena fenomena pasca perang di Afghanistan di akhir 90-an hal yang
terjadi adalah, para veteran perang datang ke Indonesia yang situasinya
damai tapi kalau ada percikan sedikit, orang-orang dengan skill perang
ini bisa mengambil porsi tertentu apalagi kala mereka berhubungan dengan
faksi-faksi militan di sebuah kelompok," tutupnya. (*BBC)
Berikut foto-foto pendukung ISIS di Indonesia yang dikutp dari berbagai sumber:
Berikut foto-foto pendukung ISIS di Indonesia yang dikutp dari berbagai sumber: