TEHRAN - Iran melarang perempuan untuk memberikan
dukungan kepada tim nasional sepakbola mereka yang berlaga di Piala
Dunia Brasil. Perempuan-perempuan tersebut dilarang untuk menonton
sepakbola di depan publik.
Selain melarang mendukung tim sepakbola, perempuan Iran juga dilarang mendukung tim voli. Pekan lalu, puluhan perempuan Iran berdiri di luar Stadion Azadi, mereka tidak diperbolehkan masuk untuk menonton dah memberikan dukungan kepada tim voli Iran yang bertanding melawan Brasil.
Tetapi larangan ini hanya berlaku bagi perempuan Iran, sementara pendukung perempuan asal Brasil diperbolehkan masuk ke stadion dan duduk bersama dengan laki-laki untuk menonton pertandingan. Demikian diberitakan Daily Beast, Sabtu (21/6/2014).
Ketidakadilan ini makin jelas ketika pertandingan sepakbola Piala Dunia Brasil berlangsung. Para pemilik bioskop berharap untuk bisa menayangkan pertandingan Piala Dunia tahun ini.
Tetapi Komandan Pasukan Keamanan Iran Jenderal Ahmadi Moghadam mengumumkan, pertandingan sepakbola dilarang untuk ditayangkan di bioskop dengan penonton yang campur antara laki dan perempuan.
Pihak keamanan Iran hanya mentolerir juga penayangan tersebut dipisahkan antara perempuan dan laki-laki. Pada akhirnya para pemilik bioskop mengurungkan niatnya menayangkan pertandingan sepakbola.
Selain itu, beberapa hari sebelum Piala Dunia 2014 dimulai, pihak berwenang mengumumkan bahwa pertandingan sepakbola dilarang untuk disiarkan di restoran dan kedai kopi. Para pemilik kedai kopi diminta untuk mematikan televisi atas pindah ke saluran lain selain sepakbola.
Selain melarang mendukung tim sepakbola, perempuan Iran juga dilarang mendukung tim voli. Pekan lalu, puluhan perempuan Iran berdiri di luar Stadion Azadi, mereka tidak diperbolehkan masuk untuk menonton dah memberikan dukungan kepada tim voli Iran yang bertanding melawan Brasil.
Tetapi larangan ini hanya berlaku bagi perempuan Iran, sementara pendukung perempuan asal Brasil diperbolehkan masuk ke stadion dan duduk bersama dengan laki-laki untuk menonton pertandingan. Demikian diberitakan Daily Beast, Sabtu (21/6/2014).
Ketidakadilan ini makin jelas ketika pertandingan sepakbola Piala Dunia Brasil berlangsung. Para pemilik bioskop berharap untuk bisa menayangkan pertandingan Piala Dunia tahun ini.
Tetapi Komandan Pasukan Keamanan Iran Jenderal Ahmadi Moghadam mengumumkan, pertandingan sepakbola dilarang untuk ditayangkan di bioskop dengan penonton yang campur antara laki dan perempuan.
Pihak keamanan Iran hanya mentolerir juga penayangan tersebut dipisahkan antara perempuan dan laki-laki. Pada akhirnya para pemilik bioskop mengurungkan niatnya menayangkan pertandingan sepakbola.
Selain itu, beberapa hari sebelum Piala Dunia 2014 dimulai, pihak berwenang mengumumkan bahwa pertandingan sepakbola dilarang untuk disiarkan di restoran dan kedai kopi. Para pemilik kedai kopi diminta untuk mematikan televisi atas pindah ke saluran lain selain sepakbola.