kabereh.com — Berawal untuk mengikuti lomba yang diadakan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,
mahasiswa Universitas Al-Azhar Indonesia berhasil membuat drone alias pesawat nirawak. Drone itu dinamai Elang Jingga Flyng Wings.
Drone buatan mahasiswa Al-Azhar Indonesia ini mampu terbang hingga ketinggian 1 km. "Radiusnya 3 km," kata Tio Apridinata Sibarani, mahasiswa Teknik Elektro yang terlibat dalam pembuatan drone ini.
Drone memiliki tinggi 72 cm, tinggi 21 cm, dan rentang sayap 125 cm. Sejauh ini, drone yang dirancang telah digunakan untuk memotret dan memetakan wilayah Jakarta. "Buat senang-senang aja, jadi kalau ke mana-mana dipakai buat dokumentasi," ujar Tio saat ditemui di acara Robotic Fair di AtAmerica, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Elang Jingga Flying Wings dibuat dalam jangka waktu satu bulan. Dana pembuatannya berasal dari sumbangan dosen dan alumni serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al-Azhar Indonesia.
Sejumlah kendala dihadapi saat pembuatan. Pada uji coba terbang pertama, drone sempat tidak berhasil terbang. "Waktu itu masalahnya pada center of gravity-nya," terang Tio. Baru pada uji coba ketiga drone berhasil terbang.
Tio dan rekannya masih akan mengembangkan drone yang dibuatnya. Nantinya, drone ini akan diikutsertakan dalam kompetisi pembuatan robot tingkat nasional. Selain Elang Jingga Flying Wings, tim juga mengembangkan drone Quadcopter.
kompas
Drone buatan mahasiswa Al-Azhar Indonesia ini mampu terbang hingga ketinggian 1 km. "Radiusnya 3 km," kata Tio Apridinata Sibarani, mahasiswa Teknik Elektro yang terlibat dalam pembuatan drone ini.
Drone memiliki tinggi 72 cm, tinggi 21 cm, dan rentang sayap 125 cm. Sejauh ini, drone yang dirancang telah digunakan untuk memotret dan memetakan wilayah Jakarta. "Buat senang-senang aja, jadi kalau ke mana-mana dipakai buat dokumentasi," ujar Tio saat ditemui di acara Robotic Fair di AtAmerica, Jakarta, Rabu (20/8/2014).
Elang Jingga Flying Wings dibuat dalam jangka waktu satu bulan. Dana pembuatannya berasal dari sumbangan dosen dan alumni serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Al-Azhar Indonesia.
Sejumlah kendala dihadapi saat pembuatan. Pada uji coba terbang pertama, drone sempat tidak berhasil terbang. "Waktu itu masalahnya pada center of gravity-nya," terang Tio. Baru pada uji coba ketiga drone berhasil terbang.
Tio dan rekannya masih akan mengembangkan drone yang dibuatnya. Nantinya, drone ini akan diikutsertakan dalam kompetisi pembuatan robot tingkat nasional. Selain Elang Jingga Flying Wings, tim juga mengembangkan drone Quadcopter.
kompas
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...