kabereh.com Jakarta -Selama Juli 2014, utang pemerintah Indonesia turun sekitar Rp 7 triliun. Di akhir Juli 2014, utang pemerintah mencapai Rp 2.500,92 triliun. Turun dari bulan sebelumnya Rp 2.507,52 triliun.
Secara rasio terhadap PDB total di 2013, utang pemerintah Indonesia berada di level 25,5% hingga Juli 2014.
Namun, jumlah utang pemerintah dengan denominasi dolar AS hingga Juli 2014 mencapai US$ 215,77 miliar, naik dibandingkan posisi Juni 2014 yang US$ 209,5 miliar. Penguatan rupiah terhadap dolar AS membuat jumlah utang pemerintah dalam rupiah turun.
Demikian data Ditjen Pengelolaan Utang Kemenkeu yang dikutip detikFinance, Jumat (22/7/2014).
Utang pemerintah di Juli 2014 tersebut terdiri dari pinjaman Rp 673,72 triliun, turun dibandingkan Juni 2014 yang mencapai Rp 696,35 triliun. Kemudian berupa surat berharga Rp 1.827,21 triliun, naik dibandingkan posisi Juni 2014 yang mencapai Rp 1.811,17 triliun.
Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp 9.804 triliun, maka rasio utang Indonesia hingga Juli 2014 sebesar 25,5%.
Sementara rincian pinjaman yang diperoleh pemerintah pusat hingga Juli 2014 adalah:
- Bilateral: Rp 358,89 triliun
- Multilateral: Rp 269,06 triliun
- Komersial: Rp 42,98 triliun
- Supplier: Rp 252 miliar
- Pinjaman dalam negeri: Rp 2,52 triliun
Berikut catatan utang pemerintah pusat dan rasionya terhadap PDB sejak tahun 2000:
- Tahun 2000: Rp 1.234,28 triliun (89%)
- Tahun 2001: Rp 1.273,18 triliun (77%)
- Tahun 2002: Rp 1.225,15 triliun (67%)
- Tahun 2003: Rp 1.232,5 triliun (61%)
- Tahun 2004: Rp 1.299,5 triliun (57%)
- Tahun 2005: Rp 1.313,5 triliun (47%)
- Tahun 2006: Rp 1.302,16 triliun (39%)
- Tahun 2007: Rp 1.389,41 triliun (35%)
- Tahun 2008: Rp 1.636,74 triliun (33%)
- Tahun 2009: Rp 1.590,66 triliun (28%)
- Tahun 2010: Rp 1.676,15 triliun (26%)
- Tahun 2011: Rp 1.803,49 triliun (25%)
- Tahun 2012: Rp 1.975,42 triliun (27,3%)
- Tahun 2013: Rp 2.371,39 triliun (28,7%)
- Juli 2014: Rp 2.500,94 triliun (25,5%)
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...