Seorang Ibu Warga AS Memohon Belas Kasih Khalifah Al-Baghdadi Bebaskan Anaknya yang Disandera |
AMERIKA SERIKAT (kaberreh.com) – Setelah Daulah Islamiyyah (ISIS) mengeksekusi jurnalis AS, James Foley, minggu lalu dan mengancam akan melakukan hal yang sama terhadap sanderaannya dari warga AS serta menawarkan solusi untuk membebaskan tawanan muslim dari tahanan mereka, terutama Dr Aafia Siddiqu, warga AS cemas akan nasib kerabatnya di tangan ISIS. Rabu (27/08/14) situs Al Arabiyya mempublikasikan pesan dari seorang ibu warga AS yang anaknya seorang wartawan yang berada dalam tawanan Daulah Islam.
Ibu itu menyampaikan pesan kepada Khalifah al-Baghdadi, “Nama saya Shirley Sutlov,dan anakku Steven berada di tangan anda. Steven adalah seorang wartawan yang pergi ke timur tengah untuk menyoroti penderitaan muslimin di tangan para tiran. Steven anak yang baik kepada orang tuanya. Ia selalu membantu yang lemah” tutur Shirley. “Kami tidak melihat Steven selama setahun. Kami rindu dengannya dan berharap ia kembali dengan selamat. Semenjak Steven menjadi tawanan, saya banyak belajar Islam.
Aku belajar Islam bahwa seseorang tidak akan menanggung dosa orang lain. Steven tidak memiliki kemampuan apapun mempengaruhi kegiatan pemerintah AS” tambahnya. “Aku mengetahui bahwa engkau dengan sifatmu sebagai khalifah dapat memberikan amnesti (pengampunan).
Sebagai seorang ibu saya meminta dan sangat memohon kepadamu untuk melepaskannya. Saya sebagai seorang ibu mengharap belas kasihmu. Janganlah engkau menghukum anakku atas kejahata yang ia tidak melakukannya. Aku memohon kepadamu untuk menggunakan kekuasaanmu untuk menjaganya.
Aku berharap engkau mengikuti teladan Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang melindungi Ahlul Kitab” pinta ibu Steven dengan sangat kepada Sang Khalifah. Hal yang sama sebenarnya terjadi kepada muslimin, di mana muslimin Irak dibantai oleh Amerika dari kalangan warga yang tak berdaya dan tak memiliki kesalahan. Wanitanya diperkosa dan dihinakan oleh tentara AS. Seharusnya balasan yang setimpal yang harus didapatkan oleh AS. Akantetapi, mari kita tunggu respo dari Khalifah Ibrahim al-Baghdadi.[voa-islam]
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...