JAKARTA (KABEREH.COM): Qari internasional dari Arab Saudi, Syaikh Abdullah bin Ali Bashfar ikut memberikan komentarnya mengenai qira’at Langgam Jawa yang digunakan dalam membaca Al-Qur’an pada peringatan Isra’ Mi’raj di Istana Negara, Sabtu (16/5) malam.
Syaikh Ali Bashfar memberikan catatan terkait video bacaan muratal Muhammad Yaser Arafat dalam membaca Al-Qur’an dengan lagu Dandanggulo macapat Jawa tersebut:
- Kesalahan tajwid; dimana panjang mad-nya dipaksakan mengikuti kebutuhan lagu.
- Kesalahan lahjah (logat). Membaca Al-Qur’an sangat dianjurkan menggunakan lahjah Arab, sebagaimana orang Arab membacanya. Dalam hadits disebutkan: “Iqra’ul qur’aana biluhuunil ‘Arobi wa ashwaatiha”.
- Kesalahan takalluf, yakni memaksakan untuk meniru lagu yang tidak lazim dalam membaca Al-Qur’an.
- Yang cukup berbahaya jika ada kesalahan niat, yaitu merasa perlu menonjolkan kejawaan atau keindonesiaan atau kebangsaan dalam berinteraksi dengan Al-Qur’an, membangun sikap ashabiyyah (kebanggaan suku/golongan) dalam ber-Islam.
- Dan yang paling fatal jika ada maksud memperolok-olokkan ayat-ayat Allah yang mereka samakan dengan lagu-lagu wayang dalam suku Jawa.
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...