JAKARTA- Kecaman yang diterima peserta Miss Indonesia asal Aceh, Ratna Nurlia Alfiandini ditanggapi dingin Liliana Tanoesoedibjo selaku Chairwoman of Miss Indonesia Organization.
Sebelumnya, Ratna dikecam karena tidak
mengenakan hijab saat mewakili Aceh. Hal itu tak sesuai dengan budaya
Aceh yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam. Selain itu, Ratna
merupakan wanita kelahiran Surabaya, 17 Desember 1994 silam. Saat ini,
dia tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas
Airlangga.
"Seperti misalnya dari kelahirannya.
Jika dia lahir di provinsi itu, kami bisa tempatkan di situ. Kalau dia
sudah terisi, kami lihat domisilinya. Kalau memang dia tidak berdomisili
di situ tapi orangtua atau siapanya domisili di situ, ya kami bisa
masukkan ke provinsi tersebut. Itu sah saja memang setiap tahunnya
seperti itu," kata Liliana saat ditemui di Lamoda, Plaza Indonesia,
Jakarta Pusat, Senin (16/2).
Dia menambahkan, kontes kecantikan Miss
Indonesia ini merupakan perwujudan negara Indonesia yang bersatu.
Karena itu, pihaknya akan berusaha agar setiap provinsi memiliki wakil.
“Sudah pasti ada perwakilan dari setiap
provinsi. Tidak mungkin kalau itu dibiarkan kosong saja tanpa
perwakilan. Next, kami mau Indonesia bersatu. Tidak mengapa asalkan dia
bisa mewakili suatu provinsi di Indonesia," ungkap Liliana.
Liliana juga memilih cuek dengan
kecaman yang diterima Ratna di beberapa media sosial. "Kami tetap
positif saja. Selama kami lakukan semua secara positif, kami tidak akan
mendengar permasalahan-permasalahan dari luar. Biarlah anjing
menggonggong, kafilah tetap berlalu," tegas Liliana. (mg1/jpnn)
0 comments:
Post a Comment
komentar anda...