KOMPAS.com — Setelah Brasil, kini giliran Mahkamah Agung Meksiko yang tidak mengabulkan permohonan Apple untuk menggunakan merek dagang iPhone di negara tersebut, Rabu (20/3/2013). Merek iPhone yang dimiliki oleh Apple dianggap terlalu mirip dengan nama perusahaan telekomunikasi lokal Meksiko, iFone.
Selain dilarang untuk menjual produk di bawah nama merek dagang iPhone, Apple juga diharuskan untuk membayar denda kepada iFone.
Pihak iFone sendiri tidak membeberkan berapa jumlah yang akan mereka tuntut ke "lawan" mereka. Namun, menurut Eduardo Gallastegui, pihak pengacara iFone, hukum Meksiko mengizinkan perusahaan untuk meminta 40 persen hasil penjualan dari pihak yang dituntut, selama masa pelanggaran hak paten.
"Tujuan utama kami adalah untuk melindungi merek kami," kata Gallastegui.
Selain Apple, iFone juga berhak menuntut tiga operator yang ada di Meksiko, America Movil, Telefonica, dan Grupo Lusacell.
Dikutip dari Phone Arena, selama ini, ketiga operator tersebut merupakan pihak yang dipercaya oleh Apple untuk menjual produk iPhone di Meksiko. Perusahaan telekomunikasi iFone sebenarnya sudah menggunakan dan mendaftarkan nama tersebut sejak 2012 silam, empat tahun sebelum nama iPhone didaftarkan oleh Apple.
Walaupun sudah "kalah start" selama empat tahun, Apple tetap ngotot untuk menggunakan nama iPhone di Meksiko. Oleh karena itu, mereka akhirnya memutuskan untuk menuntut iFone pada 2009 yang lalu.
Tentu saja, karena iFone sudah terlebih dahulu menggunakan nama tersebut, pihak pengadilan Meksiko memenangkan perusahaan tersebut.
Apple pun tidak tinggal diam dengan memasukkan tuntutan mereka ke pengadilan yang lebih tinggi, yaitu Mahkamah Agung. Namun, lagi-lagi Apple kembali kalah.
"Apple merupakan pihak yang memulai kontroversi. Pada langkah awal mereka memasukkan tuntutan, mereka tidak mendekati perusahaan kami terlebih dahulu," ujar Gallastegui.